Modifikasi Permukaan Selulosa Limbah Serat Kulit Durian (Durio zubintinus, Murr) Melalui Reaksi Kopolimerisasi Cangkok dengan Monomer Ammonium Quartener dan Kitosan Bahan Antimikroba dan Antifungal
View/ Open
Date
2021Author
Lubis, Rosliana
Advisor(s)
Wirjosentono, Basuki
Eddiyanto
Septevani, Athanasia Amanda
Metadata
Show full item recordAbstract
Bahan antimikroba dan antifungal merupakan senyawa yang berfungsi
untuk menginhibisi aktivitas bakteri dan jamur. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mensintesis bahan antimikroba dan antifungal melalui modifikasi selulosa
serat limbah kulit durian dengan reaksi kopolimeriasi pencangkokan antara
selulosa dari serat limbah kulit durian dengan senyawa 2-acryl-oyl-trimethylammonium
chlorida (CIAETA) dan kitosan. Penelitian diawali dengan proses
ekstraksi selulosa (DRC : durian rind cellulose) dari serat limbah kulit durian.
Reaktivitas selulosa ditingkatkan dengan mentransformasi selulosa menjadi
dialdehida selulosa (DAC) melalui oksidasi selulosa dengan garam
metaperiodate, NaIO4. Tahap berikutnya adalah proses pencangkokan DAC
dengan senyawa antimikroba CIAETA dan kitosan. Proses pencangkokan
dilakukan menggunakan metode radikal bebas dan inisiator kalium peroksidisulfat
(KPS). Optimalisasi reaksi pencangkokan terdiri dari variasi perlakuan suhu
reaksi, waktu reaksi, dan konsentrasi. Karakterisasi dilakukan dengan metode FTIR,
SEM, XRD, TGA, sudut kontak (contact angle). Derajat aktivitas antibakteri
dan antifungal dianalisis menggunakan metode Disk Difusi atau metode Kirby-
Baauer terhadap strain bakteri S.aureus, S. epidermis, dan Candida albicans.
Kopolimerisasi cangkok radikal bebas antara DRC dengan monomer
CIAETA diperoleh kondisi optimum reaksi pada suhu 800C, waktu reaksi 180
menit, konsentrasi monomer CIAETA 50% dan persentase pencangkokan sekitar
30,4%. Karakteristik dari DRC-g-CIAETA adalah : memilki derajat kristalinitas
yang rendah, hanya sekitar 21,5%, memilki daya serap air yang tinggi, hingga tiga
kali lebih tinggi dari DRC, memilki kestabilan thermal berkisar antara suhu
240-3000C, Permukaan serat bersifat hidrofilik (sudut kontak : 28±20). Kondisi
optimum untuk reaksi pencangkokan antara DRC dengan monomer CIAETA dan
kitosan adalah pada suhu reaksi 800C, waktu reaksi 120 menit dan persentase
pencangkokan 21,9%. Karakteristik dari DRC-g-CIAETA-g-kitosan adalah
memilki derajat kristalinitas yang rendah, hanya sekitar 19,3%, memilki daya
serap air yang tinggi, hingga dua kali lebih tinggi dari DRC, memilki kestabilan
thermal berkisar antara suhu 230-3000C, dan permukaan serat bersifat hidrofobik
(sudut kontak : 112±80). DRC-g-CIAETA dan DRC-CIAETA-g-Kitosan
berpotensi sebagai bahan antimikroba dan antifungal dengan standard antibiotik
chloramphenicol. Antimicrobial and antifungal materials are compounds that serve to inhibit
the activity of bacteria and fungi. The purpose of this study was to synthesize
antimicrobial and antifungal materials through modification of cellulose fibers of
durian skin waste fibers with a copolymeriation reaction of grafting between
cellulose from durian skin waste fibers with compounds 2-acryl-oyl-trimethylammonium
chloride (CIAETA) and chitosan. The research began with the
extraction process of cellulose (DRC : durian rind cellulose) from durian rind
waste fibers. Cellulose reactivity is enhanced by transforming cellulose into
cellulose dialdehyde (DAC) through cellulose oxidation with metaperiodate salt,
NaIO4. The next stage is the process of grafting DAC with CIAETA and chitosan
antimicrobial compounds. The grafting process is carried out using free radical
method and initiator of potassium persulfate (KPS). Optimization of grafting
reactions consists of variations in reaction temperature treatment, reaction time,
and concentration. Characterization is done by FT-IR, SEM, XRD, TGA, contact
angle. Degrees of antibacterial and antifungal activity were analyzed using the
diffusion disk method or Kirby-Baauer method against bacterial strains S.aureus,
S. epidermis, and Candida albicans.
Copolymerization of free radical grafts between DRC and CIAETA
monomers obtained optimum reaction conditions at a temperature of 800C,
reaction time of 180 minutes, concentration of CIAETA monomers of 50% and
graft percentage of about 30.4%. Characteristics of DRC-g-CIAETA are: have a
low degree of crystallization, only about 21.5%, have a high water absorption, up
to three times higher than DRC, have thermal stability ranging from 240-3000C,
Fiber surface is hydrophilic (contact angle: 28±20). The optimum conditions for
grafting reactions between DRC and CIAETA and chitosan monomers are at a
reaction temperature of 800C, reaction time of 120 minutes and graft percentage of
21.9%. The characteristic of DRC-g-CIAETA-g-chitosan is that it has a low
degree of crystallization, only about 19.3%, has high water absorption, up to twice
as high as DRC, has thermal stability ranging from 230-3000C, and fiber surface
is hydrophobic (contact angle: 112±80). DRC-g-CIAETA and DRC-CIAETA-g-
Chitosan have the potential to be antimicrobial and antifungal ingredients with
antibiotic-standard chloramphenicol.
Collections
- Doctoral Dissertations [102]