Evaluasi Uji Pemeriksaan Sensitivitas Kontras dan Pemeriksaan Stereoskopis pada Penderita Anisometropia

Abstract

Latar Belakang : Penglihatan yang sempurna merupakan hal yang sangat krusial bagi manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari Jika terdapat perbedaan kekuatan refraksi antara kedua mata maka akan terjadi suatu anisometropia Anisometropia ialah suatu kelainan refraksi yang sering dijumpai. Anisometropia terdiri dari 3 derajat yaitu ringan, sedang dan berat. Semakin berat derajat anisometropia maka kemungkinan gangguan penglihatan binokular berupa penglihatan stereoskopis dan sensitivitas kontras jadi lebih besar Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan penglihatan stereoskopis dan sensitivitas kontras pada penderita anisometropia Metode : Penelitian cross sectional pada penderita anisometropia ini dilakukan di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara dan RS.Jejaring pada bulan Maret hingga Agustus 2020 terhadap 32 subjek penelitian yang menderita anisometropia derajat ringan, sedang serta berat. Setelah ditemukan derajat anisometropia pada subjek penelitian kemudian dilakukan tes penglihatan stereoskopik dengan Titmus Fly stereotest dan sensitivitas kontras dengan Pelli-Robson test. Hasil : Dari 32 subjek penelitian, penderita anisometropia mengalami penurunan penglihatan stereoskopis pada semua derajat anisometropia, tetapi sensitivitas kontras dan penglihatan stereoskopis mengalami pengaruh lebih besar pada penderita anisometropia derajat sedang dan berat Kesimpulan : Ditemukan perbedaan penglihatan stereoskopik dan sensitivitas kontras yang signifikan antara penderita anisometropia

Background : Good vision is very important for humans in carrying out daily activities. If there is a difference in the strength of the refraction between the two eyes, anisometropia will occur. Anisometropia is one of the most common refractive errors in the world. Anisometropia is divided into 3 degrees, mild, moderate and severe The more severe the degree of anisometropia, the higher the probability of binocular visual disturbances in the form of stereoscopic vision and contrast sensitivity. Aims : This is to determine the differences in stereoscopic vision and contrast sensitivity in anisometropic sufferers Methods : A cross sectional study on anisometropic patients was conducted at the University of North Sumatra Hospital and Jejaring Hospital from March to August 2020 on 32 study subjects who suffered from anisometropia with various degrees. After performing a visual test to classify the degree of anisometropia, the subject was then performed a stereoscopic vision test with the Titmus Fly stereotest and the Pelli-Robson test. Results : 32 study subjects, people with anisometropia experienced a decrease in stereoscopic vision at all degrees of anisometropia, but contrast sensitivity and stereoscopic had a greater effect on patients with moderate and severe anisometropia. Conclusion : There were significant differences in stereoscopic vision and contrast sensitivity between people with anisometropia