Jamur Pemerangkap Nematoda Asal Danau Toba sebagai Agen Biokontrol Hayati Meloidogyne Hapla pada Tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum L.)
View/ Open
Date
2021Author
Tarigan, Wita Ertina
Advisor(s)
Munir, Erman
Metadata
Show full item recordAbstract
Root-knot nematodes are infectious helminths that caused serious damage and economic loss in agricultural field. These nematodes colonize the inner layer of roots while disrupting nutrient transport leading to abnormal physiology of the plant. Utilization of chemical nematicide is considered as the most common method in mitigating the disease by the farmers, however its prolonged use may be detrimental to the environment therefore an alternative and effective environmental-friendly strategy is preferred. This study aimed to evaluate the potency of nematode-trapping fungi isolated from aquatic habitat, Toba Lake as biocontrol agents against Meloidogyne hapla in tomato plants. This study used a completely randomized design with 5 treatments, i.e. K(-), K(+), KBF (Carbofuran), J1 (Arthrobotrys vermicola), and J2 (Trichoderma yunnanense) with 3 replications. In vitro assay against free-living nematodes resulted in the decrease of nematode population under percentage of 99.8 and 99.4% for J1 and J2 treatment, respectively. Based on the bioassay result, the application of J1 and J2 resulted in the decrease of vermiform population, decrease number of root swelling, and root-knot galls in tomato plants. Isolate J1 was able to reduce the incidence of root-knot galls until 60%, followed by J2 with 44.4% meanwhile the carbofuran treatment only resulted in the reduction of 11.11%. This study also found that the formulation of rice bran as inoculant was able to promote hyphal growth of the isolates in tomato plants after 21 days of infection. Nematoda Puru Akar (NPA) sering menyebabkan kerugian pada bidang pertanian. Nematoda ini menginfeksi akar dan hidup didalam jaringan sehingga menyebabkan terganggunya kinerja akar yang berdampak pada pertumbuhan tanaman pertanian. Penggunaan nemastisida kimia merupakan strategi paling umum yang digunakan para petani dalam mengatasi serangan nematoda namun hal tersebut tentu saja memberikan dampak buruk bagi lingkungan sehingga dibutuhkan alternatif yang efektif namun ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi Jamur Pemerangkap Nematoda (JPN) yang diisolasi dari habitat akuatik danau Toba sebagai agen biokontrol hayati serangan Meloidogyne hapla pada tanaman tomat. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan yaitu K(-), K(+), KBF (Karbofuran), J1 (Arthrobotrys vermicola), dan J2 (Trichoderma yunanense) dengan masing-masing 3 ulangan selama 35 hari. Uji in vitro jamur terhadap nematoda freeliving juga dilakukan. Hasil uji in vitro menunjukkan bahwa jamur J1 dapat menurunkan jumlah nematoda sebesar 99,8 % dan jamur J2 sebesar 99, 4 % pada 72 jam pengamatan. Hasil uji bioassay menunjukkan bahwa J1 dan J2 dapat diandalkan sebagai biokontrol dalam mengurangi jumlah nematoda vermiform, bengkak akar, dan puru akar pada tanaman tomat. Jamur J1 dapat mengurangi jumlah puru akar sebesar 60 % dan 44,4% untuk jamur J2 sedangkan Karbofuran sebagai nemastisida kimia hanya dapat menurunkan jumlah puru akar sebesar 11,11% pada hari ke 35. Pengaruh infeksi nematoda terhadap pertumbuhan tanaman tomat tidak mengalami perbedaan yang signifikan karena M. hapla merupakan jenis NPA yang memiliki daya infeksi terendah dibandingkan jenis Meloidogyne lainnya
Collections
- Master Theses [254]