Perbedaan Parameter Hemogram pada Pasien Epilepsi Umum, Fokal dan Subjek Sehat

Abstract

Backgrounds: Epilepsy has caused chronic neurologic deficit in around 1 % of world population, however the mechanism that was responsible for its pathogenesis has not been understand completely. Brain inflammation has been the focus of epileptogenesis. Chronic mild inflammation may contribute to generalized epilepsy, as well to focal epilepsy which had even lower threshold of inflammation. Purpose: This study aims to understand the difference between hemogram parameter to generalized epilepsy, focal epilepsy and healthy subjects. Method: This study conducted as a cross-sectional research using medical record of epilepsy patients as a secondary data sources and healthy subjects as a primary data resources in Haji Adam Malik Generalized Hospital Medan. Hemogram parameter that was observed including leukocyte, monocyte, neutrophile, red blood cell distribution width, mean corpuscular volume and mean platelet volume. Results: This study had 60 subjects divided into 3 groups: generalized epilepsy, focal epilepsy and healthy subjects. Generalized epilepsy group consisted of 55% male and 45% female subjects, focal epilepsy consisted of 60% male and 40% female subjects and most of the healthy subjects consisted of 85% female subjects. Mean age of the generalized epilepsy subjects were 27.8 ± 4.65 years old, the focal epilepsy had mean age of 25.6 ± 5.77 years old, and healthy subjects mean age was 30.5 ± 3.49 years old. There was found a significant difference in leukocyte, monocyte, neutrophile and red blood cell distribution width amongst the 3 group (one-way ANOVA test and Kruskal-Wallis test, p <0.05). However no significant difference were found in mean corpuscular volume and mean platelet volume amongst the 3 group (one-way ANOVA test and Kruskal-Wallis test, p >0.05). Also there were no significant difference found in leukocyte, monocyte, neutrophile, red blood cell distribution width, mean corpuscular volume and mean platelet volume to the usage of anti-epileptic drug monotherapy with polytherapy (Mann-Whitney and T-independent tests, p>0.05). Conclusion: There is a significant difference in leukocyte, monocyte, neutrophile and red blood cell distribution width amongst the generalized epilepsy, focal epilepsy and healthy subjects

Latar Belakang: Epilepsi merupakan gangguan neurologi kronis yang mempengaruhi sekitar 1% dari populasi dunia, namun mekanisme yang terlibat dalam patogenesis epilepsi belum sepenuhnya dipahami. Peran inflamasi dalam jaringan otak telah menjadi fokus epileptogenesis. Inflamasi kronis ringan berkontribusi pada epilepsi umum, begitu juga dengan epilepsi fokal mengalami patologi otak yang fokus/fokal, memiliki ambang inflamasi yang lebih rendah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan parameter hemogram pada pasien epilepsi umum, fokal dan subjek sehat. Metode: Penelitian ini dengan desain potong lintang menggunakan sumber data sekunder dari rekam medis pasien epilepsi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dan menggunakan sumber data primer dari subjek sehat di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Parameter hemogram yang dinilai pada penelitian ini adalah leukosit, monosit, neutrofil, red blood cell distribution width, mean corpuscular volume dan mean platelet volume. Hasil: Penelitian ini dilakukan pada 60 subjek yang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok pasien epilepsi umum, epilepsi fokal dan subjek sehat. Epilepsi umum terdiri (55% laki-laki dan 45% perempuan), epilepsi fokal (60% laki-laki dan 40% perempuan) serta subjek sehat 15% laki-laki dan 85% perempuan. Rerata usia pasien epilepsi umum adalah 27,8 ± 4,65, fokal 25,6 ± 5,77 tahun dan subjek sehat 30,5 ± 3,49 tahun. Terdapat perbedaan leukosit, monosit, neutrofil dan red blood cell distribution width yang signifikan antar ketiga kelompok (uji One way ANOVA dan Kruskal Wallis, p<0,05). Tidak terdapat perbedaan mean corpuscular voleum dan mean platelet volume yang signifikan antar ketiga kelompok (uji One way ANOVA dan Kruskal Wallis, p>0,05). Tidak terdapat perbedaan leukosit, monosit, neutrofil, red blood cell distribution width, mean corpuscular volume dan mean platelet volume yang signifikan antara penggunaan obat anti epilepsi monoterapi dengan politerapi (uji Mann Whitney dan T independent, p>0,05). Kesimpulan: Terdapat perbedaan parameter hemogram leukosit, monosit, neutrofil dan red blood cell distribution width yang signifikan antara epilepsi umum, fokal dan subjek sehat.