dc.description.abstract | Keterlibatan kaum muda dalam pertanian semakin menurun dari tahun ke tahun. Pertanian dianggap tidak menjanjikan pendapatan yang cukup, kotor dan tidak berpendidikan. Rendahnya minat kaum muda dalam pertanian akan mempengaruhi keberlanjutan pertanian. Pola wirausaha dalam bidang pertanian atau wirausaha pertanian diyakini dapat meningkatkan pendapatan petani yang pada akhirnya menarik minat petani muda dalam bidang pertanian. Selain itu, wirausaha pertanian juga diyakini dapat memberikan cara pandang baru bahwa pertanian tidak berarti kuno, kotor dan tidak berpendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis minat petani muda dalam melakukan wirausaha pertanian kopi. Metode penelitian yaitu metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik Diskusi Kelompok Terfokus dan Wawancara Informan Kunci. Informan kunci dalam penelitian ini adalah petani muda dalam rentang usia 18-40 tahun yang memiliki kebun kopi sendiri, berasal dari keluarga petani dan melakukan pemrosesan kopi sendiri. Analisis data dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan: kondensasi data, penyajian data dan melakukan verifikasi/menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petani muda dengan rentang usia 19 – 40 tahun memiliki minat dalam wirausaha pertanian kopi. Minat tersebut didasari atas kesempatan untuk meningkatkan penghasilan melalui hasil olahan kopi. Selain pendapatan yang meningkat, prestise bahwa menjadi petani dan pengolah kopi memberikan cara pandang baru dan kebanggan untuk petani muda. Beberapa kendala yang dihadapi petani muda dalam berwirausaha adalah akses terhadap modal yang dirasa kurang karena kepemilikan lahan masih milik keluarga, kurangnya disiplin dan karakter sebagai wirausaha. | en_US |