Efek Ekstrak Etanol Daun Senduduk Bulu (Clidemia hirta (L.) D. Don) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Mencit (Mus musculus L.)
View/ Open
Date
2021Author
Sianipar, Maria Br
Advisor(s)
Ilyas, Syafruddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Luka bakar merupakan suatu kelainan akibat trauma terkena api, air panas atau kimia. Proses penyembuhan luka dibagi menjadi 3 tahap yaitu 1) inflamasi, 2) proliferasi dan 3) remodelling. Salah satu bahan yang dapat dimanfaatkan sebagai penyembuhan luka bakar adalah daun senduduk bulu (Clidemia hirta (L.) D. Don) karena mengandung flavonoid, alkaloid, triterpenoid, tanin dan saponin yang memiliki efek antiinflamasi, antialergi, antibakteri yang berperan dalam mempercepat proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun senduduk bulu terhadap penyembuhan luka bakar dan gambaran histologi kulit mencit (Mus musculus L.) pada hari ke-14. Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit jantan yang dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif (tanpa perlakuan), kontrol positif (Povidone iodine), dan perlakuan ekstrak daun senduduk bulu dibagi menjadi 3 konsentrasi yaitu 25%, 50% dan 75%. Ekstrak diperoleh dari daun didapatkan dengan metode maserasi dengan pelarut etanol. Luka bakar dibuat menggunakan batang logam dengan diameter 24 mm, perlakuan diaplikasikan pada luka dan dilakukan pengamatan 2 kali sehari selama 14 hari. Dilakukan pengambilan gambar luas luka dan dikuantifikasi dengan menggunakan program Image J. Dibuat sediaan histologi untuk mengukur ketebalan epitel, jumlah limfosit dan jumlah fibroblas. Data penelitian dianalisis secara statistik menggunakan uji One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat perbedaan signifikan waktu penyembuhan luka untuk setiap kelompok perlaluan berturut-turut adalah 12,8 hari, 11,2 hari, 11,8 hari, 10,6 hari dan 9,8 hari dengan nilai p=0,00 (p<0,05). Pengamatan histologi menunjukkan bahwa rata-rata ketebalan epitel dan jumlah fibroblas pada kelompok perlakuan ekstrak etanol daun senduduk bulu 75% lebih tinggi daripada kelompok perlakuan lainnya sedangkan rata-rata jumlah limfosit pada kelompok perlakuan ekstrak etanol daun senduduk bulu 25% lebih tinggi dibanding kelompok perlakuan lainnya. Kesimpulannya adalah ekstrak etanol daun senduduk bulu dapat menyembuhkan luka pada penyembuhan luka bakar. A burn is a disorder caused by trauma from fire, hot water or chemistry. The wound healing process is divided into three phases 1) inflammation, 2) proliferation and 3) remodeling. One of the materials that can be used for this research as a burns healing is Senduduk Bulu (Clidemia hirta (L.) D. Don) leaves because it contains flavonoids, alkaloids, triterpenoids, tannins and saponins as anti-inflammatory, antiallergic, and antibacterial effects that plays a role in accelerating the wound healing process. This research aims to find out the effectiveness of ethanol extract of senduduk bulu leaves and in histological appearance of burns healing on mice’s skin in the 14th days. This research used 25 male mice that were divided into five different treatment groups; negative control without treatment, positive control with Povidone Iodine, and senduduk bulu leaves extract with three concentration of 25%, 50% and 75%. The extract was obtained by the maceration method with ethanol as a solvent. Burns was made using metal rods with a diameter of 24 mm, the treatments were applied to the wound and observed for twice a day in 14 days. A wide wound was taking the picture on it and further quantified using the Image J program. Histological preparations was made to calculate the epithelial thickness, lymphocytes and fibroblasts. The data were analyzed statistically using One Way ANOVA (Analysis of Variance) test and followed by Post Hoc test. The results of this research showed significant difference of average time span of wound healing time of each treatment group was subsequently 12.8 days, 11.2 days, 11.8 days, 10.6 days and 9, 8 days with p=0.000 (p <0.05). Histological observations showed the average of epithelial thickness and fibroblasts in the treatment group of ethanol extract of senduduk bulu leaves with concentration 75% were higher than the other treatment groups, while the average of lymphocytes in the treatment group of senduduk bulu leaves with concentration 25% is higher than the other treatment groups. In conclusion, the senduduk bulu leaves ethanol extract recovered injury on healing burns process.
Collections
- Undergraduate Theses [977]