Show simple item record

dc.contributor.advisorTakari, Muhammad
dc.contributor.advisorDewi, Heristina
dc.contributor.authorHirza, Herna
dc.date.accessioned2021-06-29T02:36:47Z
dc.date.available2021-06-29T02:36:47Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/33587
dc.description.abstractMusic orchestra existed in Medan since September 11th, 1945. But music orchestra grew and develops since 1970’s. Radio Republic of Indonesia (RRI) is the place where the orchestra developed well called RRI Medan orchestra. In the same era music orchestra also existed at Republic of Indonesia Television (TVRI) called Radio and Television orchestra. In the same place in the area of 1990’s also presented orchestra name keroncong or seriosa called Puspa Irama lead by Mulyono. Music Orchestra also presented at Taman Budaya Medan called by Caparita 77 lead by Mulyono at 1990’s. Music Orchestra developed well at 1970’s until beginning of 2000’s. by the time went by and the dead of the peoples who had dedicated their life to the music orchestra, beside the minimum of financed and the unsuitable with the work frame which is heavy and complicated, another reason because of the presented of private television station and private radio station which is played entertain program which is better and more interesting this cause the music orchestra can not compete and at the end people left it and forget it. Music orchestra in Medan: This art history study observed by research with the formulation by the history of music orchestra in Medan, and also deeper research on the changes, continuity, popular, critical moment, and changes into small orchestra. This problem study by theory of musical evolution by sees the development and the cultural changes, because musical evolution theory also related with history of music. Diffusion theory also uses to see the distribution of culture by geography approach which is taken by the migration of the traders and the foreign sailors. Observation, library studies and interview are the important element in this research and the result will be analysis. The result of the research showed, since 2000’s the existence of music orchestra no longer get good attention from the peoples of Medan by the cause of the high technology and make the people prefer dangdut music and the song from group of young people band which is interesting and varietal compare to the music orchestra which is bored. Music orchestra also can not compete with other music which is easy listening. Even though the orchestra music written in the history of Medan and had well known in the era of 1970’s until beginning of 2000’s.en_US
dc.description.abstractMusik Orkestra sudah hadir di Kota Medan pada tanggal 11 September 1945. Tetapi musik orkestra mulai tumbuh dan berkembang di Kota Medan pada era tahun 1970-an. RRI Medan merupakan salah satu wadah dimana musik orkestra tumbuh dan berkembang dengan baik dengan nama orkestra RRI Medan. Di era yang sama musik orkestra juga hadir di TVRI Medan dengan nama orkestra radio dan televisi yang merupakan gabungan antara orkestra radio dan televisi. Di tempat yang sama di era tahun 1990-an hadir pula orkestra dalam versi keroncong/seriosa dengan nama Puspa Irama yang dipimpin oleh Mulyono. Musik orkestra juga pernah hadir di Taman Budaya Medan dengan nama orkestra caparita 77 yang dipimpin oleh Mulyono tepatnya pada era tahun 1990-an. Musik orkestra sudah pernah tumbuh dan berkembang dengan baik di era 1970-an sampai awal tahun 2000-an. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan juga disebabkan meninggalnya orang-orang yang dianggap berjasa di dalam musik orkestra, disamping pendanaan yang minim yang tidak sesuai dengan pola kerja yang dianggap berat dan rumit, Selain itu disebabkan hadirnya televisi-televisi swasta dan radio radio swasta yang menawarkan acara-acara hiburan yang lebih menarik dan variatif sehingga membuat siaran musik orkestra kalah bersaing di masyarakat sehingga akhirnya ditinggalkan dan tidak beraktifitas lagi sampai saat ini. Musik orkestra di kota Medan: Kajian Sejarah Seni ini dicermati melalui penelitian dengan rumusan bagaimana sejarah musik orkestra di Kota Medan, yang juga diperdalam kajian terhadap perubahannya, kontinuitasnya, masa jaya, masa kritis, dan berubah menjadi orkes-orkes kecil. Permasalahan diatas dibahas berdasarkan Teori evolusi musik yaitu untuk melihat perkembangan dan pergeseran kebudayaan, karena teori evolusi musik juga berkaitan dengan sejarah musik. Teori difusi juga digunakan untuk melihat proses persebaran kebudayaan secara geografis yang dibawa oleh bangsa-bangsa yang migrasi yaitu para pedagang dan pelaut asing. Observasi, studi pustaka, dan wawancara merupakan hal penting yang dilakukan dalam penelitian ini, yang kemudian hasilnya dianalisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa memasuki awal tahun 2000-an keberadaan musik orkestra di kota medan sudah tidak mendapatkan perhatian yang baik bagi sebagian besar masyarakat Kota Medan yang disebabkan oleh kemajuan tehnologi sehingga masyarakat lebih menyukai lagu-lagu dangdut dan lagu-lagu yang sifatnya grup band anak muda yang lebih menarik dan variatif dibandingkan musik orkestra yang kaku dan monoton. Musik orkestra juga dinilai kalah bersaing dengan aliran musik lainnya yang lebih easy listening. Namun walaupun demikian sudah pernah tercatat di dalam sejarah bahwa musik orkestra di Kota Medan sudah pernah berjaya di era tahun 1970-an sampai awal 2000-an.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectorkestraen_US
dc.subjectsejarahen_US
dc.titleMusik Orkestra di Kota Medan Kajian Sejarah Senien_US
dc.title.alternativeen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM097037002
dc.description.pages120 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record