Show simple item record

dc.contributor.advisorSjahrir, Hasan
dc.contributor.advisorDhanu, Rusli
dc.contributor.authorBukit, Sari Theresia
dc.date.accessioned2021-06-29T04:37:47Z
dc.date.available2021-06-29T04:37:47Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/33637
dc.description.abstractBackground: Sleep disturbances are the most common complaint of low back pain and primary headache patients. Increasing of pain intensity could have impact on increasing sleep disturbances, such as poor quality of sleep. Objective: To find out the correlation between quality of sleep and pain intensity in low back pain and primary headache patients. Methods: This cross sectional study observed patients at Polyclinic of Neurology RSUP H. Adam Malik Medan. Sleep quality of every patient was assessed using Pittsburgh Sleep Quality Index, and pain intensity using Visual Analog Scale. Results: There were 23 patients who suffered from low back pain and primary headache, where the percentage of low back pain and primary headache mostly found in women (65,2%) than in men (34,8%). The most common etiology of low back pain were spondylosis lumbalis (87%), while in primary headache were chronic tension type headache. Gamma test showed significant between quality of sleep and pain intensity in low back pain (r= 0,906; p= 0,006) and non-significant between quality of sleep and pain intensity in primary headache patients (r= 0,684; p= 0,059). Conclusions: Increasing pain intensity in low back pain and primary headache patients had an impact on the worsening of sleep quality.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang: Gangguan tidur merupakan keluhan yang paling sering ditemukan pada penderita nyeri punggung bawah dan nyeri kepala primer. Peningkatan intensitas nyeri dapat mengakibatkan peningkatan gangguan tidur, seperti memburuknya kualitas tidur. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan intensitas nyeri pada penderita nyeri punggung bawah dan nyeri kepala primer. Metode: Studi observasional dengan metode pengumpulan data secara cross sectional, di Poliklinik Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan. Setiap pasien dinilai kualitas tidurnya berdasarkan Pittsburgh Sleep Quality Index, dan intensitas nyeri berdasarkan Visual Analog Scale. Hasil: Terdapat 23 pasien nyeri punggung bawah dan nyeri kepala primer, dimana persentase penderita nyeri punggung bawah dan nyeri kepala primer lebih banyak pada wanita (65,2%) dibandingkan pria (34,8%). Penyebab nyeri punggung bawah yang terbanyak adalah spondylosis lumbalis (87%), sedangkan nyeri kepala primer yang terbanyak adalah chronic tension type headache (78,3%). Uji Gamma menunjukkan hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan intensitas nyeri pada penderita nyeri punggung bawah (r= 0,906; p= 0,006) dan ditemukan hubungan yang tidak signifikan antara kualitas tidur dengan intensitas nyeri pada penderita nyeri kepala primer (r= 0,684; p= 0,059). Kesimpulan: Peningkatan intensitas nyeri pada penderita nyeri punggung bawah dan nyeri kepala primer dapat mengakibatkan kualitas tidur yang semakin memburuk.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectkualitas tiduren_US
dc.subjectintensitas nyerien_US
dc.subjectnyeri punggung bawahen_US
dc.subjectnyeri kepala primeren_US
dc.titleHubungan Kualitas Tidur dengan Intensitas Nyeri pada Penderita Nyeri Punggung Bawah dan Nyeri Kepala Primeren_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM087112007
dc.description.pages105 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record