Show simple item record

dc.contributor.advisorSastrodiningrat, Abdul Gofar
dc.contributor.authorSiregar, M. Jimmi JS.
dc.date.accessioned2021-06-30T07:40:48Z
dc.date.available2021-06-30T07:40:48Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/33900
dc.description.abstractBackground: Head injury due to trauma that occurs in 2% of the population every yearyes, and is still the leading cause of death and death at a young age. The most important complications and injuries due to trauma are intracranial hemorrhage and the occurrence of coagulopathy. Hemostatic abnormalities such as increased D-dimer are independent predictors associated with higher mortality. In this study, we want to see the relationship between D-er on the prognosis of moderate head injury that is not taken Research Methodology: This study is a cross sectional study of 45 patients with moderate head injury who did not undergo surgery and had their D-dinner levels and GOS scores checked, from April to June 2012 at Haji Hospital. Adam Malik. The distribution of age, gender, GCS score at admission, D-dinner scores and GOS scores were obtained from this study. Research Results: From a follow-up study of 45 research subjects, the average age was 30 ± 15.67 years. The mean value of D-dimer was 679 ± 377.09 p2/1. In the group of D-dimer values < 1000 gg/l, 26 cases of GOS 4-5 were found and 10 cases of 1-3 were found. In the group with D-dieter values > 1000 gg-/I, GOS scores of 4-5 were found in 1 case and a score of 1-3 in 8 cases. By using the Pearson correlation test, the result is r = -0.769 and p value = 0.0001. Conclusion: There is a very strong relationship between the D-dimer value and the GOS score in patients with moderate head injury who did not undergo surgery. D-dimer can be used as a predictor of prognosis for patients with moderate head injury who are not undergoing surgery.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang: Cedera kepala akibat trauma terjadi pada 2% dan populasi setiap tahunn ya, dan masih merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan pada usia muda. Komplikasi yang paling penting dan cedera kepala akibat trauma perdarahan intrakranial dan terjadinya koagulopati. Kelainan hemostasis seperti peningkatan D-dimer merupakan prediktor independen yang berhubungan dengan mortalitas yang lebih tinggi. Pada penelitian ini ingin dilihat hubungan D- er terhadap prognosis cedera kepala sedang yang tidak dilakukan tindakan Metodologi Penelitian: Penelitian ini merupakan studi cross sectional terhadap 45 penderita cedera kepala sedang yang tidak dilakukan tindakan operasi dan eriksakan kadar D-dinner dan skor GOS, dari bulan April sampai dengan Juni 2012 i Rumah Sakit Haji. Adam Malik. Distribusi usia, jenis kelamin, skor GCS saat masuk,nilai D-dinner dan skor GOS didapatkan dari penelitian ini. Hasil Penelitian: Dari pengkajian lanjutan terhadap 45 subjek penelitian didapatkan rata-rata usia adalah 30 ± 15,67 tahun. Rata-rata nilai D-dimer adalah 679 ± 377,09 p2/1. Pada kelompok nilai D-dimer < 1000 gg/l, dijumpai skor GOS 4-5 sebanyak 26 kasus clan skor 1-3 sebanyak 10 kasus. Pada kelompok nilai D-dieter > 1000 gg-/I, dijumpai skor GOS 4-5 sebanyak 1 kasus dan skor 1-3 sebanyak 8 kasus. Dengan menggunakan uji korelasi Pearson didapatkan hasil r = -0,769 dan nilai p = 0,0001. Kesimpulan: Terdapat hubungan sangat kuat antara nilai D-dimer dengan skor GOS pada penderita cedera kepala sedang yang tidak dilakukan tindakan operasi. D-dimer dapat dijadikan sebagai prediktor prognosis terhadap penderita cedera kepala sedang yang tidal( dilakukan tindakan operasi,en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectD-Dimer ,en_US
dc.subjectPrognosis of Head Injury,en_US
dc.subjectNo Actionen_US
dc.titleHubungan D-Dimer terhadap Prognosis Cedera Kepala Sedang yang tidak Dilakukan Tindakan Operasien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimM. Jimmi JS. Siregar
dc.description.pages43 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record