dc.description.abstract | Skin tag merupakan suatu tumor jinak kulit yang terdiri dari jaringan fibrosa yang longgar. Skin tag dapat berupa tonjolan kecil, lunak dan mempunyai tangkai yang pendek diatas permukaan kulit. Biasanya skin tag dapat dijumpai di leher, aksila dan daerah fleksor utama lainnya. Kadang-kadang dapat dijumpai skin tag yang banyak sampai ke daerah wajah, dada dan punggung.
Meskipun insiden skin tag cukup tinggi yaitu sekitar 46% dari populasi umum berdasarkan penelitian yang dilakukan di Jerman, namun secara klinis skin tag jarang mendapatkan perhatian kecuali apabila mengalami iritiasi atau nekrosis yang menyebabkan nyeri.
1
2
Adanya iritasi kulit yang sering dan lama diduga merupakan faktor pencetus, terutama pada pasien obesitas. Ketidakseimbangan hormonal juga dapat memudahkan terjadinya skin tag, misalnya tingginya kadar estrogen dan progesterone pada saat hamil, atau terganggunya kadar growth hormone pada penderita akromegali. Di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam Malik Medan, berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medis selama periode Januari – Desember 2011, dari total 5.838 pasien yang berobat ke Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, 118 (2,02%) diantaranya di diagnosis dengan skin tag. Para ahli mendapatkan bahwa Epidermal Growth Factor (EGF) dalam α-tissue Growth Factor (TGF) mempunyai peranan dalam hal pertumbuhan skin tag. 1 | en_US |