Show simple item record

dc.contributor.advisorNasution, Arif
dc.contributor.advisorThamrin, Husni
dc.contributor.authorSiregar, Alpian Hadi
dc.date.accessioned2021-07-02T03:07:39Z
dc.date.available2021-07-02T03:07:39Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/34213
dc.description.abstractThe research is community participation in garbage management based on community groups in the city of medan. Garbage can also could be one of resources the community economic important in a lift. This condition, will happen if the waste can be managed in a professional manner. Several chances obtained from trash. Of them are aspects of increased employment and the process of their collection of garbage, the management aspects and the aspect of marketing and use of the garbage processing the waste caused by. In other words the chain of business waste be created if managed with those economic. Calculation methods were used in peneltian this is descriptive used the study with a qualitative approach the research was done in by taking cases in the city of medan trash bank which were located in three urban village, namely: glugur ii urban village land. Binjai urban village. Sukaramai urban village 1. The result showed that trash bank is one alternative to invite people to care with litter, that the concept may be able to developed in other areas. Trash bank is a waste management system based households, by giving the reward in the form of cash or coupons free to those who managed to sort out and paid a number of garbage. Many benefits that can be felt by the community living in kelurahan had trash bank in the city of medan, from the research obtained of benefits in some field i.e. environment Income. Education, health, social interaction. In general, there are three involved parties in various community initiatives in the management of trash bank which are ( i ) of households that producing garbage, ( ii ) intermediary scavengers garbage, ( iii ) The government. That its role diverse as facilitators, extreme or as a contractor who make cooperation with households and employed scavengers / a gatherer of garbage. Trash bank had difficulty in participation of its customers, race on, transportation and to limited human resources (human resources to the idea of recycling garbage become a thing of the craft .Four obstacles mentioned above is obstacles faced by trash bank in Medan. Due to lack of sosialisai to the public at large of the reign of the city of Medan.en_US
dc.description.abstractPenelitian ini berjudul Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas di Kota Medan. Sampah juga dapat menjadi salah satu sumber daya penting dalam mengangkat perekonomian masyarakat. Kondisi ini, akan terjadi apabila sampah tersebut dapat dikelola secara profesional. Beberapa peluang yang diperoleh dari sampah. Diantaranya adalah aspek terbukanya lapangan kerja dan proses pemungutan sampah, aspek pengelolaan dan pemanfaatan sampah serta aspek pemasaran hasil olahan yang berbahan baku sampah. Dengan kata lain mata rantai bisnis akan tercipta apabila sampah dikelola dengan pendekatan-pendekatan ekonomi. Metode yang dipakai dalam peneltian ini adalah menggunakan pendekatan studi Deskriptif dengan pendekatan kualitatif Penelitian dilakukan di Kota Medan dengan mengambil kasus di Bank Sampah yang terdapat di tiga kelurahan, yaitu: Kelurahan Glugur Darat II. Kelurahan Binjai. Kelurahan Sukaramai 1. Hasil peneltian menunjukkan bahwa Bank Sampah merupakan salah satu alternatif mengajak warga peduli dengan sampah, yang konsepnya mungkin dapat dikembangkan di daerah-daerah lainnya. Bank Sampah merupakan sebuah sistem pengelolaan sampah berbasis rumah tangga, dengan memberikan ganjaran yang berupa uang tunai atau kupon gratis kepada mereka yang berhasil memilah dan menyetorkan sejumlah sampah. Banyak manfaat yang bisa dirasakan masyarakat yang tinggal di Kelurahan yang memiliki Bank Sampah di Kota Medan, dari hasil penelitian diperoleh manfaat dalam beberapa bidang yaitu : lingkungan. pendapatan. pcndidikan, kesehatan, interaksi sosial. Secara umum, terdapat tiga kelompok yang terlibat dalam inisiatif masyarakat dalam pengelolaan bank sampah yaitu (i) rumah tangga yang memproduksi sampah, (ii) pemulung pengumpul sampah yang rnengumpulkan sampah, (iii) Pemerintah. yang perannya beragam seperti fasilitator, atau yang ekstrim sebagai kontraktor yang mengadakan kerjasama dengan rumah tangga dan mempekerjakan pemulung/ pengumpul sampah. Bank sampah mengalami kendala dalam partisipasi nasabahnya, persaingan harga, transportasi dan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM untuk mendaur ulang sampah menjadi barang kerajinan. Empat kendala tersebut di atas merupakan kendala yang dihadapi oleh bank sampah di Medan. Karena kurangnya sosialisai ke masyarakat luas dari Pemerintahan Kota Medan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPartisipasi Masyarakaten_US
dc.subjectPengelolaan Sampahen_US
dc.subjectBank Sampahen_US
dc.subjectKompostingen_US
dc.titlePartisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas di Kota Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM127024027
dc.description.pages115 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record