Show simple item record

dc.contributor.advisorIrmawati
dc.contributor.advisorSaragih, Juliana I,
dc.contributor.authorSinaga, Yustian
dc.date.accessioned2021-07-02T05:23:38Z
dc.date.available2021-07-02T05:23:38Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/34292
dc.description.abstractpattern of continued pathological use of a medication, which results significant clinical consequences related to drug use (APA, 2004). Wade (2007) explain about rehabilitation as a way for handling substance use disorder. Real fact show that is not easy for make them rehabilitated, there are relapse comes as a consequences of low efficacy for rejecting drugs. Low efficacy for rejecting use of drugs is a form of low abstinence self efficacy. Marlat and Gordon (Handershot, 2011) explain about method for increasing abstinence self efficacy by identify coping skill, and then Chiang (2006) says that is important for restructuring drug abuser thought from irrational thought becomes rational thought. Cognitive restructuring and coping skill are tecnique in cognitive behavioral therapy (CBT) which can be done individually or in a group. Bieling (2006) explain that group therapy give client a good chance for explaining freely about their thought, feeling, trust each other, give attention each other, understanding, and helping each other. Morrison (Bieling, 2006) also explain that group CBT is more efficient at time, cost, and energy. This experiement research has pretest-posttest control group design. Twenty research subject choose by using purposive sampling and then devided in four group. First experiment group get cognitive restructuring tecnique, second experiment group get coping skill tecnique, third experiment group get both coping skill & cognitive restructuring tecnique and control group do not get group CBT. Qualitative research data are gained from rational thought and coping skill, and then subject are given brief situational confidence questionaire (BSCQ) for gaining quantitative data. Quantitative data are analized by using ANOVA Mixed Design. Results of this research show that restructuring tecnique either coping skill are effective for improving abstinence self efficacy, but giving cognitive restructuring and coping skill technique as one cluster is more effective for improving abstinense self efficacy than giving them separately.en_US
dc.description.abstractPenyalahgunaan narkoba merupakan pola penggunaan zat secara maladaptif yang dapat menyebabkan gangguan klinis signifikan (APA, 2004). Wade (2007) menjelaskan bahwa salah satu cara menanganinya adalah dengan membantu pecandu melalui program rehabilitasi. Pada kenyatannya, rehabilitasi pecandu narkoba bukan hal yang mudah karena dapat terjadi relapse ketika pecandu ragu akan kemampuannya untuk dapat menjauhkan diri dari penggunaan narkoba. Keraguan akan kemampuan ini merupakan wujud dari abstinence self efficacy yang rendah sehingga perlu dibenahi. Marlat dan Gordon (dalam Handershot, 2011) menjelaskan bahwa cara untuk meningkatkan abstinence self efficacy adalah dengan melakukan identifikasi coping skill, kemudian Chiang (2006) menambahkan bahwa pecandu perlu untuk merestrukturisasi pikirannya yang irasional. Restrukturisasi kognitif dan coping skill merupakan teknik dalam terapi cognitive behavioral (CBT) yang dapat dilaksanakan secara berkelompok. Bieling (2006) mengungkapkan, melalui terapi secara berkelompok maka setiap peserta memiliki kesempatan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan secara leluasa, saling percaya, saling perhatian, saling memahami dan saling membantu. Morrison (dalam Bieling, 2006) juga menyebutkan bahwa CBT secara berkelompok lebih efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga dibandingkan dengan pendekatan secara individual. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest-posttest control group. Subjek penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 20 orang yang dibagi dalam empat kelompok yaitu kelompok eksperimen pertama yang mendapatkan teknik restrukturisasi kognitif, kelompok eksperimen kedua mendapatkan teknik coping skill, kelompok eksperimen ketiga mendapatkan gabungan teknik coping skill & restrukturisasi kognitif dan kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak mendapatkan teknik restrukturisasi kognitif maupun coping skill. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif mengenai pikiran rasional dan coping skill. Pada saat subjek sudah memiliki pikiran yang rasional dan mampu untuk menerapkan coping skill maka diberikan skala brief situational confidence questionaire (BSCQ) untuk memperoleh data kuantitatif mengenai abstinence self efficacy. Data kuantitatif ini diolah menggunakan ANOVA Mixed Design. Hasil penelitian membuktikan bahwa teknik restrukturisasi kognitif maupun coping skill efektif untuk meningkatkan abstinence self efficacy, namun gabungan teknik restrukturisasi kognitif dan coping skill lebih efektif untuk meningkatkan abstinense self efficacy dibandingkan dengan pemberian terapi tersebut secara terpisah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectAbstinence self efficacy,en_US
dc.subjectCoping skill,en_US
dc.subjectCogntive restructuringen_US
dc.titleEfektivitas Group Cognitive Behavioral Therapy dalam Meningkatkan Abstinence Self Efficacy Pecandu Pada Masa Pemulihan Di Pusat Rehabilitasi X Kota Medan2en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM127029017
dc.description.pages222 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record