Hubungan Antara Derajat Infeksi Cacing yang Ditularkan Melalui Tanah terhadap Tingkat Kecerdasan Pada Anak di SD Negeri 067775 Kotamadya Medan
View/ Open
Date
2013Author
Samosir, Agustina
Advisor(s)
Depari, Aman A.P.
Yulfi, Hemma
Metadata
Show full item recordAbstract
Background: Intestinal worm infection transmitted through soil (soil transmitted helminthiasis/STH) is still a world health problem particularly in tropical and sub-tropical regions including in Indonesia. Generally, STH can cause anemia, malnutrition and growth and intelligence faltering.
Objective: To examine the relationship between the degree of STH worm infection suffered by primary school students and their intelligence level.
Methods: A cross-sectional study was carried out among a purposive sample of 150 students of SDN 067775 in Medan City from July until August 2012. Feces examination was conducted using Kato-Katz method, while intelligence level was measured using Wechsler Intelligence Scale for Children. The statistical analysis was done employing cross tabulation and Kolmogorov-Smirnov test.
Results: 62 students (41%) were positive for worm eggs in their feces. 63%, 37% and none of students experienced respectively light, moderate and serious infection. Most students (68%) had mental intelligence below the average. The Kolmogorov-Smirnov z test statistic of the relationship between the STH infection level and intelligence level is 3.413.
Conclusion: The degree of STH worm infection suffered by the primary school students and their intelligence level associates significantly. Latar Belakang : Infeksi cacing usus yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminthiasis atau STH) masih merupakan masalah dunia terutama di daerah tropik dan sub tropik, termasuk di Indonesia. Penelitian Pasaribu pada tahun 2003 dan Ezeamama dkk pada tahun 2005 menunjukkan bahwa anak usia sekolah dasar (SD) merupakan kelompok umur yang paling sering terinfeksi oleh cacing usus yang ditularkan melalui tanah, hal ini disebabkan karena anak SD paling sering berkontak dengan tanah sebagai sumber infeksi. Infeksi cacing yang cukup tinggi prevalensinya di Indonesia adalah infeksi cacing yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides, cacing tambang dan Trichuris trichiura. Secara umum, infeksi cacing usus ini dapat mengakibatkan terjadinya anemia, gangguan gizi, gangguan pertumbuhan dan gangguan kecerdasan.
Tujuan Penelitian : Untuk melihat hubungan antara derajat infeksi cacing STH terhadap tingkat kecerdasan pada anak di SD 067775 Kotamadya Medan.
Hasil : Pada SD Negeri 067775 dijumpai anak derajat infeksi ringan 63%, infeksi sedang 37% dan infeksi berat 0%. Tingkat kecerdasan mental defective 12,9 %, borderline 25,8 %, low average 29 %, average 27,4 %, high average 4,8 %.
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara derajat infeksi cacing STH terhadap tingkat kecerdasan pada anak di SD 067775 Kotamadya Medan.
Kata Kunci: infeksi cacing STH, derajat infeksi, tingkat kecerdasan, kejadian anemia, status gizi.