dc.description.abstract | Fibrinogen merupakan suatu glikoprotein yang sangat penting, disintesa di hati dan dikumpulkan didalam alfa granul trombosit. Fibrinogen merupakan protein fase akut dimana dimana kadarnya akan meningkat sebagai respon terhadap terjadinya infeksi, peradangan, stress, tindakan bedah, trauma dan nekrosis jaringan akibat peningkatan kadar fibrinogen ini akan menyebabkan peningkatan viskositas plasma dan peningkatan agregasi trombosit serta eritrosit. Pada beberapa penelitian secara prospektif melaporkan bahwa terdapat fibrinogen yang tinggi pada penyakit-penyakit kardiovaskular seperti hipertensi dan dislipidemia dan mereka membuktikan bahwa peningkatan kadar fibrinogen berhubungan dengan kejadian hipertensi dan dislipidemia. Hipertensi dalah penyakit multifaktorial yang timbul akibat adanya interaksi antara factor-faktor resiko tertentu misalnya terdapat ketidak seimbangan antara modulator vasodilatasi dan vasokonstriksi. Endotel pembuluh darah berperan penting, tetapi remodeling dari endotel, otot polos dan intertisium juga memberikan kontribusi termasuk ketidak seimbangan metabolisme lipid. Selain itu juga berperan system otokrin setempat pada sisterm rennin, angiotensin dan aldosteron. Sementara dislipidemia adalah kelainan metabilisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida dan penurunan kadar kolesterol HDL. Di Indonesia, prevalensi gangguan profil lipid dalam plasma cenderung meningkat dari tahun ke tahun sementara itu di Negara-negara maju hal ini juga merupakan masalah karena 50% populasinya menunjukkan kelainan transport lipid yang dapat merupakan factor resiko serius untuk timbulnya komplikasi kardiovaskular lainnya seperti penyakit jantung koroner. Hiperfibrinogenemia merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan kadar fibrinogen didalam darah. Faktor-faktor resiko yang menyertai adalah umur, jenis kelamin, hiperglikemi, hipertensi, dislipidemia, obesitas, genetic dan merokok. Selama periode Maret 2010 sampai Juni 2010 telah dilakukan suatu penelitian Cross Sectional Study di Departemen Patologi Klinik dan bekerja sama dengan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU/RSUP.H.Adam Malik Medan. Darah diambil dari vena cubiti dengan Dysposible Syringe 10 cc yang dibagi atas 3 bagian yaitu : 4 cc darah tanpa antikoagulan untuk mendapatkan serum dilakukan untuk pemeriksaan fungsi hati, kadar gula darah sewaktu, profil lipid, fungsi ginjal. 2 cc darah EDTA untuk pemeriksaan darah lengkap dan 3,6 cc darah dengan 0,4 cc antikoagulan Na-Citrat 3,8% untuk mendapatkan plasma dilakukan pemeriksaan fibrinogen. Dari penelitian ini didapatkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara kadar Fibrinogen pada kelompok Hipertensi dengan Dislipidemia (467,00±67,29) dibandingkan dengan kelompok hipertensi non dislipidemia (331,36±71,74) dengan nilai p<0,05. Penelitian ini juga melihat hubungan antara kadar fibrinogen dengan profil lipid, dan didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara kadar fibrinogen dengan kolesterol total, trigliserida dan HDL tetapi ternyata terdapat korelasi yang positif antara kadar fibrinogen dengan LDL dengan nilai p<0,05. Dimana LDL sangat berperan untuk terjadinya kelainan endotel pembuluh darah dan juga menyebabkan terjadinya plak yang apabila tidak stabil dapat rupture serta menyebabkan terjadi aggregasi trombosit yang diperantarai oleh fibrinogen. | en_US |