Idiom Musikal Minangkabau dalam Komposisi Karawitan Institut Seni Indonesia Padangpanjang: Sebuah Analisis dalam Konteks Adaptasi Musikal
View/ Open
Date
2015Author
Erizon
Advisor(s)
Irwansyah
Hanafiah, Ridwan
Metadata
Show full item recordAbstract
The title of this research is Minangkabau Musical Idioms in the Karawitan Composition in Indonesia Fine Art Institute of Padangpanjang: an Analytical to Musical adaptation context. This reasearch attend to answere the problems as : (a) analyzing and understanding the meaning about terminology of composition and working methode so that the term arranging and composing can be understood contextualy, (b) analyzing and understanding the the making of Minangkabau musical idioms that developed in use of the Wastern musical instruments and elemens till to be a musical work, and (c) analyzing and understanding the adaptating of Minangkabau tradional music to the concepts of Western music in the musical work at Karawitan Department of Indonesia Fine Art Institute of Padangpanjang. This research is a field, laboratorium, and literature studies. The field research covered the observation, interview, recording. The laboratorium study covered treatment, sellection, and filtering the field data. Qualitative and verificative method is used in this research and started by collected field, interview, and literature data and then finding out the theorycal approach to analyzed the datas. The analyzed shows (a) There are misunderstanding to the term of composition. The meaning of composition term is ambigue to the term of arranging. There is treference to say the karawitan musical work by the term composition. The analyzed shows that Galodo Saluang Panjang is obsolutely used partly or fully the melodic structure of Duo Duo song. The work Bagaluik Di Nan Batingkah is absolutely used the talempong interlocking pattern as tradtionaly used. The making process of the work is done by group or colletively so that the work is not purely as a product of creativity by someone personaly. In fact the musical work is in the name of personaly, (b) there are using the Western musical elemen and instrumentasion like a tertian harmoni, homophonic and polyphonic texture, flute, alto saxophone, tenor saxophone,trumpet, trombone, tuba, electical guitar, electrical bass, keyboard, and drum set, and (c) Minangkabau traditional music have adaptated to the Western Music. In the academical context, it has adaptated Minangkabau music to the Western music in the Indonesia Fine Art Institute of Padangpanjang musical work in form. Penelitian ini berjudul Idiom Musikal Minangkabau dalam Komposisi Karawitan Institut Seni Indonesia Padangpanjang: Sebuah Analisis dalam Konteks Adaptasi Musikal.Penelitian bertujuan menjawab permasalahan-permasalahan berikut: (a) Memahami dan menganalisis pengertian tentang terminologi komposisidan metode penggarapan sehingga istilah-istilah komposisidan aransemenbisa dipahami secara kontekstual, (b) Memahami dan menganalisis penggarapan idiom musikal Minangkabau yang dikembangkan dengan menggunakan elemen dan instrumen musik Barat hingga menjadi sebuah karya musik, dan (c) Memahami dan menganalisis pengadaptasian karawitan Minangkabau ke konsep musik Barat dalam sebuahkarya musik di Jurusan Karawitan ISI Padangpanjang.Penelitian ini bersifatkerja lapangan, laboratorium, dan kepustakaan. Penelitian lapangan meliputi observasi, wawancara, dan perekaman. Pekerjaan di laboratorium meliputi pengolahan, penyeleksian, dan penyaringan data lapangan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif verivikatifyang diawali dengan pengumpulan data baik lapangan, wawancara, dan kepustakaan kemudian mencari pendekatan teoretis untuk menganalisis data-data yang telah diperoleh.Hasil analisis menunjukkan (a) Adanya persepsi yang kurang tepat terhadap istilah komposisi. Pengertian istilah komposisi menjadi rancu dengan istilah aransemen. Ada kecenderungan menganggap setiap karya karawitan disebut dengan istilah komposisi. Hasil analisis menunjukkan bahwa karya Galodo Saluang Panjang nyata-nyata masih menggunakan struktur melodi yang sudah ada yaitu lagu Duo-Duo. Karya Bagaluik Di Nan Batingkah nyata-nyata masih menggunakan pola permainan talempong Cak Din Din. Penggarapan karya cenderung dilakukan secara kolektif sehingga hasil garapan tidak murni dari hasil kreatifitas si pemilik karya. Padahal karya musik tersebut diatasnamakan seseorang saja. (b) Terdapat penggunaan elemen dan instrumen musik Barat dalam karya musik karawitan berupa harmoni tersian, tekstur homofoni dan polifoni serta penggunaan instrumen flute, saksofon alto, saksofon tenor, terompet, trombon, tuba, gitar, gitar bas, keyboard dan drum set. (c) Karawitan Minangkabau beradaptasi terhadap musik Barat. Dalam konteks akademis, di ISI Padangpanjang telah terjadi adaptasi karawitan Minangkabau terhadap musik Barat dalam bentuk karya musik.