Studi Prospektif Pengaruh Drug Related Problems (Drps) terhadap Pengurangan Efek Obat Penghilang Nyeri pada Pasien Rawat Inap Pasca Bedah Ortopedi di RSUP H. Adam Malik Medan

Abstract

Drug Related Problems (DRPs) is the events that accompany drug therapy that are actual or potential will affect the desired therapeutic outcome. Presence of DRPs is a serious problem because if it happens in therapy may affect the success of treatment and potentially lead to treatment failure, can also cause the body either temporarily or permanently. The research was conducted by collecting patient medical records in a postoperative orthopedic inpatient Rindu B3 General Hospital Haji Adam Malik (RSUP H. Adam Malik) prospectively Medan. The research aims to determine whether the finding of Drug Related Problems (DRPs) can cause a reduction in the effects of pain medication. The results showed that the criteria are most commonly DRPs on drug selection, namely the selection of drugs in accordance with the indications, but not in accordance with the level of pain that occurs in patients, and this happens in all patients, which is 100.00% (86 patients ).DRPs criteria concerning time / interval of drug administration, occurred in 22.09% (19 patients), consisting of 11.63% (10 patients), time/ too long interval of drug administration schedule, and 10.47% (9 patients) time/ too short interval of drug administration drug administration schedule. DRPs with criteria other problems, the drug can not be given because of limitations provision, occurring in 3.49% (3 patients), general health insurance patients, and the drug is not available at the time needed occurred in 5.81% (5 patients). DRPs are other criteria that unwanted drug reactions/ ROTD, drug dosage, and drug interactions, clinically there is no indication in this study. Based on a statistical analysis of the data concluded that the effects of pain medication had no significant association with patient demographic characteristics, namely gender, age, classification of the patient's condition by the American Society of Anesthesiologists (ASA), reason for surgery, and the payment method of treatment (p> 0,05). Effects of pain medication also did not have a significant relationship with the criterion DRPs on other issues (p> 0,05). Any number of criteria DRPs in each patient, variations in pain medication, DRPs with drug selection criteria, and the criteria DRPs time / interval drug delivery has a significant connection with the effects of pain medication (p< 0,05).

Drug Related Problem (DRPs) atau masalah terkait obat adalah kejadian yang menyertai terapi obat yang secara nyata atau potensial terjadi akan mempengaruhi hasil terapi yang diinginkan. Adanya DRPs menjadi masalah yang serius dalam terapi karena jika terjadi dapat mempengaruhi keberhasilan terapi dan berpotensi menyebabkan kegagalan terapi, dapat juga menyebabkan gangguan tubuh baik bersifat sementara maupun permanen. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data rekam medis pasien pasca bedah ortopedi di ruang rawat inap Rindu B3 Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP H. Adam Malik) Medan secara prospektif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah dengan ditemukannya Drug Related Problem (DRPs) dapat menyebabkan pengurangan efek obat penghilang nyeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria DRPs yang paling banyak ditemukan adalah mengenai pemilihan obat, yaitu pemilihan obat telah sesuai dengan indikasi, tetapi tidak sesuai dengan tingkatan nyeri yang terjadi pada pasien, dan hal ini terjadi pada seluruh pasien, yaitu 100,00% (86 pasien). Kriteria DRPs mengenai waktu/ interval pemberian obat, terjadi pada 22,09% (19 pasien); terdiri dari 11,63% (10 pasien), waktu/ interval pemberian obat terlalu lama dari jadwal, dan 10,47% (9 pasien) waktu/ interval pemberian obat terlalu singkat dari jadwal pemberian obat. DRPs dengan kriteria masalah lainnya, yaitu obat tidak dapat diberikan karena pembatasan pemberian, terjadi pada 3,49% (3 pasien), umumnya pasien askes, dan obat tidak tersedia pada waktu dibutuhkan terjadi pada 5,81% (5 pasien). Kriteria DRPs yang lain yaitu reaksi obat tidak dikehendaki/ ROTD, dosis obat, dan interaksi obat, secara klinis tidak ditemukan indikasi dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis data secara statistik disimpulkan bahwa efek obat penghilang nyeri tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan karakteristik demografi pasien yaitu jenis kelamin, umur, klasifikasi kondisi pasien berdasarkan American Society of Anesthesiologist (ASA), alasan pembedahan, dan cara pembayaran biaya pengobatan (p > 0,05). Efek obat penghilang nyeri juga tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kriteria DRPs tentang masalah lainnya (p > 0,05). Terdapatnya jumlah kriteria DRPs pada setiap pasien, variasi obat penghilang nyeri, DRPs dengan kriteria pemilihan obat, dan DRPs dengan kriteria waktu/ interval pemberian obat mempunyai hubungan yang signifikan dengan efek obat penghilang nyeri (p < 0,05).