dc.description.abstract | Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang perkembangan SPAKU-TD di Kabupaten Langkat, aktivitas subsistem agribisnis temak domba di Kabupaten Langkat, kelayakan usaha temak domba dan pengaruh proyek SPAKU-TD dalam meningkatkan pembangunan wilayah. Sesuai dengan identifikasi permasalahan maka penelitian ini bertujuan : (1) Untuk mengetahui perkembangan SPAKU-TD di Kabupaten Langkat, (2) Untuk mengetahui tingkat aktivitas subsistem agribisnis ternak domba di Kabupaten Langkat, (3) Untuk mengetahui kelayakan usaha ternak domba di Kabupaten Langkat, (4) Untuk mengetahui pengaruh proyek SPAKU-TD dalam meningkatkan pembangunan wilayah. Masing-masing tujuan penelitian ini dimmuskan dalam hipotesis penelitian yaitu : (1) Pengembangan SPAKU-TD di Kabupaten Langkat sudah mencapai target, (2) Terdapat peningkatan aktivitas kelembagaan pendukung dalam pengembangan SPAKU-TD di Kabupaten Langkat, (3) Usaha ternak di wilayah penelitian menguntungkan dan (4) Terdapat pengaruh proyek SPAKU-TD terhadap pembangunan wilayah Kabupaten Langkat. Untuk menguji hipotesis (1) digunakan analisis deskriptif dan pengkategorian masing-masing sub variabel dengan kriteria Sangat Tidak Tercapai sampai Sangat Tercapai. Untuk parameter bobot ternak domba dan tingkat kematian diuji dengan Z-test. Hipotesis (2) digunakan analisis deskriptif dari masing-masing parameter, hipotesis (3) digunakan analisis ekonomi usaha ternak domba dan dilanjutkan dengan Analisis Kelayakan Usaha dan untuk hipotesis (4) digunakan analisis deskriptif dari masing-masing parameter. Target yang dicapai proyek SPAKU-TD masuk dalam Kategori Cukup Tercapai yang ditandai dengan : (a) laju pertumbuhan populasi dalam Kategori Cukup Tercapai (b) kwahtas temak ; bobot ternak dalam Kategori Tidak Tercapai dan tingkat kematian dalam Kategori Cukup Tercapai, dan (c) aktivitas kelompok dalam Kategori Tidak Tercapai. Aktivitas pendukung dalam agribisnis ternak domba memmjukkan bahwa (a) penyedia sarana produksi ; bahan perkandangan : tersedia, bibit ternak : tidak tersedia, pakan hijau : tersedia, pakan tambahan hanya beberapa jenis saja yang tersedia, dan supplier obat-obatan dan vitamin : tersedia, (b) aktivitas proses produksi ; pemanfaatan sumber daya alam dan tenaga kerja berjalan dengan baik, modal kerja yang dimiliki peternak berkaitan dengan teknologi yang digunakan. Rendahnya modal yang dimiliki menyebabkan peternak cenderung bergantung kepada ketersediaan sumber daya alam di sekitamya, (c) aktivitas pemasaran temak domba adalah pedagang pengumpul dan rumah potong di Medan, (d) lembaga pendukung ; penelitian dan pengembangan dilakukan oleh BPTP Sei Putih dan Supplier obat dan pakan ternak, perkreditan dan perbankan dilayani oleh Bank Muamalat dan Pertamina, telekomunikasi oleh PT. Telkom, jasa penghubung oleh individu dan kelompok peternak dalam kegiatan pemberian kredit, diskusi dan pembayaran kredit. Dengan menggunakan analisis Internal Rate of Return (IRR) usaha ternak domba selama 5 tahun mampu memberikan tingkat keuntungan untuk investasi yang ditanamkan. Proyek SPAKU-TD mempunyai prospek dalam memberikan pengaruh terhadap pembangunan wilayah, Indikator yang digunakan adalah : (a) terjadi peningkatan pemanfaatan tenaga kerja dalam keluarga, (b) terdapat kenaikan pendapatan peternak dari pemanfaatan tenaga kerja dalam keluarga, (c) bertambahan transaksi permintaan dan penawaran pada kegiatan usaha ternak domba, dan (4) munculnya usaha baru seperti supplier sarana produksi ternak domba, jasa transportasi, jasa layanan kesehatan ternak dan pedagang ternak dan pembeli kotoran ternak dari Tanah Karo. Saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah : (1) bagi decision maker : (a) Pemerintah Daerah, agar membuka peluang dan kemudahan bagi investor untuk mengembangkan industri hulu dan industri hilir dari hasil usaha peternakan domba, (b) Dinas Peternakan, agar mengoptimalkan pembinaan terhadap kelompok, (c) Balai Penelitian dan Pengembangan, agar memberikan masukan yang dapat meningkatkan kwalitas tata laksana peternakan, dan (d) Perbankan, agar dapat memberikan skim-skim kredit dengan bunga yang rendah, (2) Investor, agar dapat menanamkan modalnya untuk usaha temak dan usaha pendukung seperti pengolahan hasil utama dan sampingan (kulit), (3) bagi anggota kelompok agar tetap berinteraksi sehingga perraasalahan yang dihadapi petemak dalam kegiatan usahanya dapat dipecahkan bersama-sama dan pembentukan koperasi dalam aktivitas agribisnis ternak domba, (4) bagi Penyuluh, agar lebih mengintensifkan kegiatan penyuluhan agar hasil-hasil penelitian yang aplikatif dapat diterapkan di tingkat petemak, (5) bagi Peneliti, agar dapat melanjutkan penelitian ini dengan mengangkat permasalahan dinamika organisasi pada kelompok petemak, feasibility study tentang rumah potong dan analisis SWOT untuk petemakan domba di Kabupaten Langkat serta perlu dilihat kelayakan untuk usaha yang mengarab pada petemakan komersial sebab penelitian ini hanya terbatas kepada peternak sambilan. | en_US |