Show simple item record

dc.contributor.advisorLoebis, Bahagia
dc.contributor.advisorHusada, M. Surya
dc.contributor.authorSihite, Lenni Crisnawati
dc.date.accessioned2021-07-08T05:30:21Z
dc.date.available2021-07-08T05:30:21Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/35145
dc.description.abstractLatar Belakang :Skizofrenia adalah gangguan yang dapat mengakibatkan penurunan kronis dan disabilitas pada pasien dan pengasuh. Pengasuhan dalam skizofrenia bisa menjadi tugas yang memberatkan dan pengasuh mungkin mengalami psikopatologi dalam bentuk depresi atau kecemasan selama proses ini. Skizofrenia merupakan gangguan psikiatrik kronis yang menimbulkan tantangan yang sangat mempengaruhi, tidak hanya dalam hal manajemen klinis tetapi juga konsekuensi psikososial. Metode :Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain cross-sectional. Waktu penelitian : Juni 2014 – Agustus 2014. Subjek penelitian : pengasuhpasien skizofrenik yang datang membawa berobat ke Poliklinik Psikiatri BLUD RSJ Provinsi Sumatera Utara yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel dilakukan dengan non probability samplingjenis consecutive sampling.Rencana manajemen dan analisis data, deskriptif : seluruh data dalam penelitian ini merupakan variabel nominal maupun ordinal disajikan dalam frekuensi dan proporsi.Bivariat : untuk mengetahui hubungan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen digunakan uji chi square.Multivariat : analisis multivariat akan diuji apabila memenuhi syarat uji. Analisis multivariat dalam penenlitian ini menggunakan regresi logistik berganda dengan metode enter karena variabel dependen merupakan variabel ordinal 2 kategori yang dibagi menjadi sindrom depresi minimal ringan dan sindrom depresi sedang berat. Hasil :Dari sembilan puluh lima subjek yang ikut serta dalam penelitian ini Ditemukan responden terbanyak berumur 51-60 tahun sebanyak 30 orang (31,6%). 49 responden (51,6%) adalah pengasuh laki-laki. Kebanyakan tingkat pendidikan responden adalah SD sebanyak 21 orang (22,1%). Sebanyak 49 responden (51,6%) tidak bekerja. Sebanyak 36 responden (37,9%) memiliki anggota keluarga yang menderita skizorenik selama 21-30 tahun. Sebanyak 22 orang responden (23,2%) merupakan saudara kandung perempuan pasien.Berdasarkan kriteria BDI II ditemukan umumnya responden memiliki sindrom depresi pada tingkat yang minimal sebanyak 56 orang (58,9%) diikuti pada tingkat sedang sebanyak 27 orang (28,4%). Kesimpulan :Dari penelitian inidi perolehbahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan, lama sakit, hubungan kekerabatan, dengan timbulnya sindrom depresif pada pengasuh pasien skizofrenik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPengasuh pasien skizofreniaen_US
dc.subjectsindrom depresifen_US
dc.titleFaktor – Faktor yang Berhubungan dengan Timbulnya Sindrom Depresif pada Pengasuh Pasien Skizofreniken_US
dc.description.pages80 Halamanen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record