dc.contributor.advisor | Siregar, Chairiandi | |
dc.contributor.author | Salamullah | |
dc.date.accessioned | 2021-07-08T06:38:53Z | |
dc.date.available | 2021-07-08T06:38:53Z | |
dc.date.issued | 2014 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/35170 | |
dc.description.abstract | Background : The search for the best marker or set of marker for the diagnosis, prognosis and treatment of trauma patients is still in process. The optimal guide to the end point of resuscitation remains controversial. The two most commonly used markers in assessing resuscitation remain base defisit and lactate. Lactate is a most sensitive parameter to assess the cell oxygenation. Increase of lactate’s level shows the tissue in hypoxia condition and anaerobic metabolism is taking place in the body. It is usually can be solved by adequate resuscitation.
Objective : The aim of the study is to determine correlation of lactate’s value in multiple trauma after resuscitated with morbidity and mortality.
Results : from 32 samples in this study, there were 25 male patients (78,1%) and 7 female patients (21,9%) with mean age 28,75 ± 12,425 years old. Head injury was the most encountered abnormality (14 cases) in the multiple trauma cases, followed by femur fracture (12 cases). There were 11 cases of mortality in this study, in which most of the patients (7 patients) have lactate serum >5 mmol/litre. In contrary, in patient with lactate serum <2 mmol/litre, only 1 case of mortality was reported.
Methods : This study is a prospective analytical descriptive study which conducted in 32 multiple trauma patients that came to the emergency room of Adam Malik Hospital in the first 12 hours after accident. Resuscitation was done according to the ATLS protocol in the emergency room. Lactate serum was taken and examined after the resuscitation took place. Lactate serum >2 mmol/litre is a abnormal finding dan lactate serum >5 mmol/litre considered as a significant number that caused morbidity and mortality.
Conclusion : Lactate serum level acts not only as an indicator of shock condition in patient, but also can predict morbidity and mortality in patient with multiple trauma. | en_US |
dc.description.abstract | Latar belakang : Saat ini penelitian untuk mencari marker yang terbaik untuk diagnosa, prognosa, dan penanganan pasien-pasien trauma masih terus berlangsung. Pedoman untuk akhir dari resusitasi masih menjadi kontroversi. Dua marker yang sering digunakan untuk menilai keberhasilan resusitasi, yaitu defisit basa dan serum laktat. Serum Laktat adalah parameter yang sensitive untuk menilai adekuat-tidaknya oksigenasi sel. Peningkatan tingkat laktat mencerminkan hipoksia jaringan dan metabolisme anaerobik berlangsung dalam tubuh dan biasanya diatasi dengan resusitasi yang memadai.
Objektif : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai hubungan kadar serum laktat pasien multipel trauma setelah dilakukan resusitasi dengan morbiditas dan mortalitas. Hasil : Dari 32 sampel yang diteliti dijumpai penderita laki-laki sebanyak 25 orang ( 78,1% ) dan wanita 7 orang ( 21,9% ) dengan rata-rata usia 28,75 ± 12,425 tahun. Kasus multipel trauma yang terbanyak yaitu trauma kepala (14 kasus), diikuti fraktur femur (12 kasus). Penderita yang meninggal sebanyak 11 kasus dan penderita yang hidup sebanyak 21 kasus. Pasien yang meninggal paling banyak dengan kadar serum laktat >5 mmol/liter yaitu sebanyak 7 orang dari 11 pasien yang meninggal. Dan yang paling sedikit meninggal adalah pasien yang kadar serum laktatnya < 2 mmol/liter yaitu 1 pasien. Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik prospektif yang dilakukan pada 32 orang pasien multipel trauma yang datang ke instalasi gawat darurat rumah sakit umum pusat H.Adam malik Medan dalam 12 jam pertama setelah kejadian. Pasien dilakukan resusitasi dengan protokol Advance Trauma Life Support (ATLS ) di instalasi gawat darurat. Serum laktat diambil dan diperiksakan setelah dilakukan resusitasi terlebih dahulu. Kadar serum laktat >2 mmol/liter merupakan suatu yang abnormal dan kadar serum laktat >5 mmol/liter dianggap suatu nilai yang signifikan dalam menyebabkan morbiditas dan mortalitas. Kesimpulan : Kadar serum laktat tidak hanya sebagai indikator yang menerangkan pasien dalam keadaan shock, tapi juga dapat digunakan sebagai indikator dalam menentukan morbiditas dan mortalitas pada pasien multipel trauma. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Multipel Trauma | en_US |
dc.subject | Serum Laktat | en_US |
dc.subject | Morbiditas | en_US |
dc.subject | Mortalitas | en_US |
dc.title | Kadar Serum Laktat setelah Resusitasi sebagai Indikator Morbiditas dan Mortalitas pada Kasus Multipel Trauma di Rumah Sakit H. Adam Malik Medan | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.description.pages | 56 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |