• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Engineering
    • Department of Architecture
    • Master Theses
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Engineering
    • Department of Architecture
    • Master Theses
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Penerapan Regional Kultur Simalungun pada Perancangan Bangunan Politeknik

    View/Open
    Fulltext (7.945Mb)
    Date
    2012
    Author
    Damanik, Jon Desron
    Advisor(s)
    Loebis, Nawawiy
    Pane, Imam Faisal
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    ABSTRACT An attempt to conserve cultural heritage can be understood as a way to strengthen identity. Various local wisdoms not only function as an identity reinforcing tool or collective memory of a nation, but also as the media to conserve the environment where the culture grows and develops. Various ethical-philosophical (cosmology) or the esthetics of a culture are contained in the various local wisdoms. Understanding cultural identity in architecture to strengthen identity occurs in the ethnicity in many parts of the world. This thesis discusses how Simalungun cultural identity is intended to contribute a feeling to a place focused on the Application of Regional Culture of Simalungun in Polytechnic Building Design. Strategic approach conducted in this project is the one developed by Anthony Gall, an architectural historian as well as cultural heritage architect. Anthony Gall was very interested in the potential to conserve Cultural heritage through reusing an appropriate and adaptive revitalization process in a project design to avoid changes due to development. Their works have received positive response from their client and the community at large. The culture which is interpreted in this thesis is the material and non-material cultures found in Simalungun community such as adat/traditional ceremonies, dances, heritage goods, and the features of Simalungun traditional house in detailed Structure and Form. Then these cultural details are combined in a design of education facility based on the regional and cultural theory to get a design that characterizes local culture and identity of a region by utilizing existing materials and technologies. Therefore, cultural heritage must always be understood as something dynamic with the re-interpretation of the past to meet present and future needs. Keywords: Regional Culture, Identity
     
    ABSTRAK Upaya pelestarian terhadap peninggalan budaya dapat dimaknai sebagai lahan untuk memperkuat jatidiri. Dengan beragamnya kearifan-kearifan lokal tidak hanya berfungsi menjadi payung peneguh identitas (pemberi jati diri) atau memori kolektif suatu bangsa, melainkan juga menjadi media untuk melestarikan lingkungan di mana budaya itu tumbuh dan berkembang. Dalam kearifan lokal itu terkandung berbagai nilai-nilai etis-filosofis (kosmologi) maupun estetis sebuah kebudayaan. Memaknai identitas budaya dalam arsitektur untuk memperkokoh jati diri terjadi di setiap etnis di banyak bagian dunia. Tesis ini membahas dalam konteks identitas budaya Simalungun yang bertujuan untuk memberi kontribusi rasa makna ke suatu tempat yang fokus pada Penerapan Regional Kultur Simalungun pada perancangan Politeknik. Strategi pendekatan yang dilakukan adalah mengikuti pendekatan seorang sejarawan arsitektur dan arsitek warisan budaya yaitu Anthony Gall. Anthony Gall sangat tertarik pada potensi untuk melestarikan Warisan Budaya melalui peremajaan yang tepat dan adaptif untuk digunakan kembali kedalam desain proyek, menghindari perubahan akibat pembangunan. Karya yang telah mereka hasilkan mendapat tangggapan nilai positif dari klien mereka dan masyarakat luas. Dalam tesis ini budaya yang di-interpretasikan adalah budaya non material dan budaya material yang ada pada masyarakat Simalungun diantarannya adalah upacara-upacara adat, tarian, barang-barang warisan dan fitur-fitur rumah tradisional simalungun dalam bentuk detail-detail Struktur dan Bentuk. Kemudian menggabungkannya kedalam sebuah desain sarana pendidikan dengan berpedoman pada teori Regional dan Kultur untuk mendapatkan desain yang mencirikan budaya lokal dan identitas dalam satu wilayah dengan memanfaatkan bahan dan teknologi yang ada pada saat ini. Oleh sebab itu warisan budaya harus selalu dipahami sebagai sesuatu yang dinamis dengan penafsiran kembali yang dihasilkan dari masa lampau kedalam kebutuhan masa kini dan kebutuhan masa depan. Kata kunci: Regional kultur, identitas.

    URI
    http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/35406
    Collections
    • Master Theses [254]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV