Show simple item record

dc.contributor.advisorMukhtar, Zulfikri
dc.contributor.advisorAshar, Taufik
dc.contributor.authorSarastri, Yuke
dc.date.accessioned2021-07-12T08:26:16Z
dc.date.available2021-07-12T08:26:16Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/35584
dc.description.abstractBackground : Patients with coronary artery disease share common risk factors as abdominal aortic aneurysm (AAA), in which screening for AA dilatation is recommended. Transthoracic echocardiography (TTE) may offer the opportunity to evaluate the cardiac function and to screen for AA dilatation during the same examination. Aims : This study aimed to compare risk factors for abdominal aortic dilatation with abdominal aorta index in patients with coronary artery disease, and to evaluate the feasibility of AA dilatation screening at bedside using TTE in population with CAD. Methods : This is a cross-sectional study of patients with CAD. The abdominal aortic was measured at the end of a regular TTE performed in consecutive patients admitted in coronary care unit of Haji Adam Malik Hospitel Medan using an echocardiography machine. Results : We enrolled 75 patients (age 56 + 10 years). Dilatation of abdominal aortic was observed in 21 patients (28%). From the analysis obtained a significant relationship between history of acute myocardial infarction with dilatation abdominal aorta (p = 0.04). Conclusion : Overall, the prevalence of dilatation of abdominal aortic increased with age and history of AMI. In regard to the simplicity, screening for AA dilatation during TTE may be of value for patients with CAD, especially in elder patients.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang : Penderita dengan penyakit jantung koroner (PJK) berbagi faktor resiko umum yang sama dengan aneurisma aorta abdominal (AAA), sehingga penyaringan terhadap dilatasi aorta abdominal (AA) merupakan suatu hal yang direkomendasikan. Transtorakal ekokardiografi (TTE) dapat memberikan suatu kesempatan untuk mengevaluasi fungsi kardiak dan untuk melakukan penyaringan terhadap dilatasi AA pada saat pemeriksaan yang sama. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan faktor-faktor resiko terhadap dilatasi AA dengan menggunakan diameter AA pada penderita PJK, dan untuk mengevaluasi manfaat kegunaan penyaringan dilatasi AA pada pemeriksaan bedside dengan menggunakan TTE pada populasi PJK. Metode : Penelitian ini merupakan studi potong lintang pada penderita PJK. Diameter AA diukur pada akhir dari pemeriksaan reguler TTE yang dilakukan pada penderita yang dirawat di ruang rawat inap kardiovaskular Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan, dengan diameter AA > 20 mm dianggap dilatasi. Hasil : Terdapat 75 pasien (usia 56 + 10 tahun). Dilatasi dari aorta abdominal dijumpai pada 21 responden (28%), dengan rerata usia 58.2 + 7.3 tahun. Peneliti memperoleh hubungan yang signifikan antara riwayat infark miokard akut (IMA) dengan dilatasi AA (p = 0.04). Kesimpulan : Secara keseluruhan, prevalensi dilatasi AA meningkat dengan usia, serta dijumpai hubungan yang signifikan antara riwayat IMA dengan dilatasi AA. Dengan memperhatikan kesederhanaannya, penyaringan dilatasi AA pada pemeriksaan TTE dapat bermanfaat pada penderita PJK, terutama pada penderita dengan usia lanjut.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectEkokardiografien_US
dc.subjectDilatasi Aorta Abdominalen_US
dc.subjectPenyakit Jantung Koroneren_US
dc.titlePerbandingan Faktor Resiko Aorta Abdominal Dilatasi pada Penderita Penyakit Jantung koroner Dengan Menggunakan Ekokardiografien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM097115006
dc.description.pages42 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record