dc.contributor.advisor | Widayati, Dwi | |
dc.contributor.advisor | Deliana | |
dc.contributor.author | Juliana | |
dc.date.accessioned | 2021-07-14T02:08:48Z | |
dc.date.available | 2021-07-14T02:08:48Z | |
dc.date.issued | 2012 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/35869 | |
dc.description.abstract | Genetic relationship of language analysis is discuss in the Historical Comparative Linguistics. In the Historical Comparative Linguistics, languages are be compared one to others in order to trace the level of theirs genetic relationship. Nias, Batak, and Malay languages are some languages which live side by side as geographically. So, it may be assumed that they have a close genetic relationship. In fact, this three languages have far differences so it is necessary to make a research in order to find the level of their relationship. The genetic of language can be analysis with lexicostatistic technique. In lexicostatistic, language relations can be seen base on the tone similarities which exist in the lexicon that occurred in the languages. The phonetic similarities will be the basic that word in language has relationship to others. The indicator use to determine genetically word is basic vocabulary called Swadesh which has 200 vocabularies. It is assumed existing in all languages in the world. The qualitative approach is use in the lexicostatistic accounting. With using the technique it is found that from the tree languages which be compared, the closing relationship is Batak and Malay language, more over Batak with Nias language, and the most far apart relationship is Nias with Malay language. | en_US |
dc.description.abstract | Kajian kekerabatan bahasa dibahas dalam Linguistik Historis Komparatif. Dalam Linguistik Historis Komparatif, bahasa-bahasa dibandingkan satu dengan yang lain guna mengetahui tingkat kekerabatannya. Bahasa Nias, bahasa Batak, dan bahasa Melayu merupakan bahasa-bahasa yang hidup berdekatan secara geografi sehingga diasumsikan memiliki kekerabatan yang erat. Pada kenyataannya, ketiga bahasa ini memiliki perbedaan yang cukup jauh sehingga dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat kekerabatannya. Kekerabatan bahasa dapat diketahui dengan teknik leksikostatistik. Dalam leksikostatistik, kekerabatan bahasa dilihat berdasarkan persamaan bunyi-bunyi yang ada dalam leksikon yang muncul pada bahasa-bahasa tersebut. Kemiripan secara fonetis ini akan menjadi dasar apakah sebuah kata dalam satu bahasa memiliki hubungan dengan bahasa yang lain. Indikator yang digunakan untuk menentukan kata berkerabat adalah kosa kata dasar yang disebut kosa kata dasar Swadesh yang berjumlah dua ratus kosa kata yang dianggap ada pada semua bahasa di dunia. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam perhitungan leksikostatistik ini. Dengan menggunakan teknik ini, diketahui bahwa dari ketiga bahasa yang dibandingkan, hubungan kekerabatan yang paling erat terdapat pada bahasa Batak dengan bahasa Melayu, selanjutnya bahasa Batak dengan bahasa Nias, dan hubungan kekerabatan yang paling renggang adalah bahasa Nias dengan bahasa Melayu. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | kekerabatan | en_US |
dc.subject | leksikostatistik | en_US |
dc.subject | bahasa Nias | en_US |
dc.subject | bahasa Batak | en_US |
dc.subject | bahasa Melayu | en_US |
dc.title | Kekerabatan Bahasa Batak, Bahasa Nias, dan Bahasa Melayu | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM107009022 | |
dc.description.pages | 181 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |