Hubungan Umur terhadap FSH Basal dan Jumlah Folikel Antral Ovarium dalam Penilaian Cadangan Ovarium pada Pasien Infertil
Abstract
Tujuan : Untuk menganalisa hubungan umur terhadap FSH basal dan jumlah folikel antral ovarium dalam penilaian cadangan ovarium pada pasien infertil.
Rancangan Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional korelatif dengan rancangan penelitian potong lintang (Cross Sectional Study)
Metode : Subjek penelitian adalah ibu-ibu yang berkunjung ke Halim Fertility Center (HFC) yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia ikut dalam penelitian (n=35), dan dilakukan pemeriksaan USG pada hari ke 3 untuk melihat jumlah folikel antral ovarium (folikel yang berukuran 2-8 mm pada masing-masing ovarium), dan dilakukan pemeriksaan kadar hormonal FSH basal pada hari ke 3. Data yang diperoleh dicatat pada status penelitian dan menggunakan perangkat SPSS versi 17.0 dianalisa secara statistik dengan uji korelasi pearson dengan menggunakan nilai korelasi (r) untuk melihat kuatnya hubungan antara variabel penelitian. Nilai r pada nilai korelasi menunjukkan kekuatan hubungan, makin mendekati 1 dan -1 berarti hubungannya semakin kuat, sedangkan bila r mendekati 0 berarti hubungannya makin lemah.
Hasil : Dalam kurun waktu September 2010 hingga Januari 2011, dijumpai sebanyak 35 subjek penelitian yang infertil datang ke Halim Fertility Center untuk memeriksakan kandungan karena ingin mempunyai anak. Terhadap subjek penelitian dilakukan pemeriksaan USG untuk melihat folikel antral ovarium dan pemeriksaan hormonal FSH basal hari ke 3 haid. Dari data yang ditemukan pada uji statistik dijumpai usia yang paling banyak berobat umur dibawah 35 tahun dan memiliki kadar FSH basal < 10 IU/ml (94,30%) dengan jumlah folikel yang kurang (48,60%). Secara karakteristik terdapat hubungan yang signifikan secara statistik dengan kekuatan korelasi lemah antara variabel umur dengan FSH basal (r = 0,31), Ditemukan adanya hubungan yang signifikan secara statistik dengan kekuatan korelasi sedang antara variabel umur dengan jumlah folikel antral ovarium (r = - 0,41), Ditemukan adanya hubungan yang signifikan secara statistik dengan kekuatan korelasi lemah antara variabel FSH basal dengan jumlah folikel antral ovarium (r = - 0,35). Pada kelompok umur diatas 35 tahun tampak penurunan cadangan ovarium (ovarian reserve) yang signifikan (p < 0,05%) sehingga diperlukan penanganan yang agresif seperti IVF (Invitro Fertilisation)
Kesimpulan : Pada penelitian ini ditemukan hubungan yang signifikan secara statistik antara umur dengan FSH basal (r = 0,31), dijumpai hubungan yang signifikan secara statistik antara umur dengan jumlah folikel antral ovarium (r = - 0,41) dan adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara FSH basal dengan jumlah folikel antral ovarium (r = - 0,35).
Collections
- Master Theses [315]