Denyut Jantung dan Tekanan Darah pada Masa Pemulihan Pasca Uji Latih Mahasiswi Usia 18 Sampai 24 Tahun setelah melakukan Latihan secara Teratur

Abstract

Aktivitas fisik yang teratur akan membantu meningkatkan efisiensi jantung secara keseluruhan. Perubahan fungsi jantung dan peredaran darah umumnya dimulai sebelum dan sesudah latihan. Masih adanya kesenjangan pendapat peneliti terdahulu tentang perubahan denyut jantung dan tekanan darah sistolik dan diastolik masa pemulihan latihan akut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan perubahan denyut jantung, tekanan darah sistolik dan diastolik selama 60 menit masa pemulihan pasca uji latih sebelum dan sesudah menjalani latihan teratur serta perbedaan waktu pemulihannya. Melalui seleksi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, 10 orang sampel mengikuti prosedur jalannya penelitian. Sampel mengikuti uji latih treadmill dengan intensitas 85 - 90 persen denyut jantung maksimal dan selama 60 menit pasca uji latih dilakukan perekaman denyut jantung dan pengukuran tekanan darah dengan interval setiap 5 menit. Setelah uji latih sampel melakukan latihan teratur selama 8 minggu. Sampel mengikuti kembali uji latih treadmill dengan intensitas serta pemantauan denyut jantung dan tekanan darah seperti pada uji latih pertama. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan berupa peningkatan denyut jantung diatas denyut jantung istirahat pada masa pemulihan pasca uji latih sebelum dan sesudah melakukan latihan teratur. Perbedaan peningkatan denyut jantung bermakna pada masa pemulihan menit ke 5 pasca uji latih treadmill antara sebelum latihan teratur (102,70 ± 7,99) dengan sesudah menjalani latihan teratur (96,00 ± 4,59) pada p < 0,05. Perubahan tekanan sistolik berupa penurunan tekanan sistolik dibawah tekenen sistolik istirahat selama mesa pemulihan pesca uji latih sebelum dan sesudah melakukan latihan teratur. Perbedaan penurunan tekanan sistolik masa pemulihan bermakna pada menit ke 25 (97,60 ±8,63) dan menit ke 30 (99,80 ± 8,07) sebelum latihan teratur terhadap menit ke 25 (103,60 ± 7,59) dan menit ke 30 (104,10 ± 7,31) sesudah latihan teratur pada p < 0,05. Perubahan tekanan diastolik berupa penurunan tekanan diastolik dibawah tekanan diastolik istirahat selama masa pemulihan pasca uji latih sebelum dan sesudah melakukan latihan teratur. Perbedaan penurunan tekanan diastolik masa pemulihan bermakna pada menit ke 25 pasca uji latih sebelum latihan teratur (63,50 ± 4,14) terhadap sesudah melakukan latihan teratur (67,40 ± 3,41) pada p < 0,05. Waktu pemulihan denyut jantung sebelum latihan teratur (39,29 ± 14,27) mempunyai perbedaan yang tidak bermakna dengan sesudah melakukan latihan teratur (46,43 ± 17,96). Waktu pemulihan tekanan sistolik sebelum latihan teratur (47,00 ± 9,49) berbeda bermakna dengan sesudah latihan teratur (26,50 ± 7,84) pada p < 0,05. Waktu pemulihan tekanan diastolik sebelum latihan teratur (29,50 ± 12,57) mempunyai perbedaan yang tidak bermakna dengan sesudah latihan teratur (26,50 ± 6,26). Dengan latihan teratur selama 8 minggu terjadi peningkatan VO2 maks dan penurunan denyut jantung istirahat yang bermakna. Waktu pemulihan tekanan sistolik dan diastolik sesudah latihan teratur lebih pendek dari sebelum latihan teratur. Waktu pemulihan denyut jantung setelah latihan teratur lebih lama sedikit dan sebelum latihan teratur.