Gambaran Serologi IgG Helicobacter Pylori pada Penderita Dispepsia Tipe Tukak
View/ Open
Date
2011Author
Yusuf, Muhammad
Advisor(s)
Loesnihari, Ricke
Sembiring, Juwita
Metadata
Show full item recordAbstract
Helicobacter pylori diketahui sebagai faktor resiko dan penyebab terkuat untuk terjadinya gastritis kronik. Yang selanjutnya akan menjadi ulkus peptikum dan kanker lambung bagian bawah sehingga Helicobacter pylori sebagai kuman penyebab utama gastritis kronik harus dieradikasi secara tuntas. Helicobacter pylori yang menginfeksi kurang lebih 50% penduduk di seluruh dunia, yang menyebabkan inflamasi lambung kronis yang akan menjadi atrofi, metaplasia, displasia dan akhirnya kanker lambung. Inflamasi kronis tersebut melibatkan netrofil, limfosit (sel T dan B), sel plasma, dan makrofag, sesuai dengan tingkat degenerasi dan kerusakan selnya. Mekanisme inflamasi lainnya melalui kontak langsung dengan sel epitel lambung dan merangsang pembentukan serta pelepasan sitokin inflamasi. Adanya inflamasi karena H pylori dapat ditunjukkan dengan peningkatan interleukin-1β (IL-1β), IL-2, IL-6, IL-8 dan TNF-α.
Tes serologi terutama berguna untuk pemeriksaan penyaring sejumlah orang untuk kepentingan epidemilogi karena sifatnya yang tidak invasif, relatif cepat dan mudah dikerjakan, serta biayanya lebih murah dari pemeriksaan endoskopi dan biopsi. Di samping itu keuntungan tes serologi adalah kurang dipengaruhi oleh supresi infeksi Helicobacter pylori oleh garam bismuth, proton pump inhibitor dan antibiotik yang sangat berpengaruh terhadap tes-tes yang berdasarkan enzim urease. Penelitian dilakukan secara cross sectional study ( potong lintang ).
Populasi penelitian adalah pasien yang menderita dyspepsia yang rawat jalan dan rawat inap dan sebagai kelompok kontrol adalah pasien yang tidak menderita dispepsia tipe tukak pada Penyakit Dalam FK USU/ RSUP H. Adam Malik Medan dengan usia diatas 40 tahun bekerjasama dengan Departemen Penyakit Dalam, pada Divisi Gastroentero-Hepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dengan jumlah pasien sebanyak 31 0rang, dan kelompok kontrol sebanyak 31 orang. Penelitian dilakukan pada bulan September 2010 sampai dengan Desember 2010, dengan metode ELISA: Enzyme Linked Immunosorbent Assay.
Dari tabulasi hasil penelitian dimana dijumpai hasil positif 8 orang dari kelompok sampel ( 12,9% ), hasil negatif dari kelompok sampel adalah 23 orang ada perbedaan yang bermakna antara sampel Ig G dengan kelompok kontrol dengan p= 0,002. Sedangkan dari kelompok kontrol dijumpai hasil negatif dari jumlah kontrol yaitu 31 orang ( 100% ). Hasil yang didapat berdasarkan dari pada pemeriksaan Serologi IgG, dijumpai perbedaan yang bermakna dengan nilai p < 0,05. Ada perbedaan rata – rata IgG pada kelompok sampel dan kelompok kontrol.
Hasil pemeriksaan serologi yang positif dapat dipakai sebagai acuan bagi klinisi untuk mengobati pasien. Pemeriksaan serologi harus dilanjutkan dengan uji diagnostik yang lain baik yang bersifat invasif dan non invasif
Collections
- Master Theses [158]