Show simple item record

dc.contributor.advisorWahid, Julaihi
dc.contributor.advisorSuwantoro, Hajar
dc.contributor.authorSembiring, Sion
dc.date.accessioned2021-07-17T08:32:01Z
dc.date.available2021-07-17T08:32:01Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/36704
dc.description.abstractThe existence of informal sectors cannot be separated from development process. It can be said that they are small businesses which are managed by individuals who freely choose how and where they want to do their businesses in order that they can serve people effectively. Meanwhile, public space is intended to be used as the place where people can get together and do their activities in the open space. The influence of informal sector (street vendors) usually causes negative effect on urban environment more than the positive one as an opportunity for new employment. The objective of the research was to find out the role of informal sectors in urban public space at Lapangan Merdeka, Medan. The research was conducted at Kesawan Village, Medan Barat Subdistrict, Medan. It used a field survey for collecting primary data. Secondary data were gathered by conducting interviews with the party concerned in order to obtain information about the role of informal sector. The gathered data were analyzed by tabulating the data and relating them to library study. The conclusion from data compilation and the result of the analysis was that 25.18% of public space used by street vendors was very disturbed, 54.84% was disturbed, and 19.35% was not disturbed. Lapangan Merdeka is an open space with encounter model, free from the access to local people and foreigners. The result of crosstab test showed that the type of the goods they sold and physical facility had significant correlation with the condition of public space, while services, service time, and space for activity had significant influence on public space. Street vendors at Lapangan Merdeka play their role as the supporting factors for the building users, road users, and pedestrians. Sidewalks used by them as the location for their business have met the standard of 1.5-2.0 meters. However, pedestrians do not feel comfortable walking on the sidewalk because street vendors sell their goods and the surface of the sidewalk is not flat.en_US
dc.description.abstractKeberadaan sektor informal tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan. Sektor informal bisa dikatakan sebagai usaha-usaha kecil yang dikelola oleh pribadi pribadi yang dengan bebas dapat menentukan cara bagaimana dan di mana usaha mereka akan dijalankan, sehingga sangat efektif untuk melayani masyarakat luas. Sedangkan ruang publik merupakan ruang yang direncanakan karena kebutuhan akan tempat pertemuan dan aktivitas bersama di ruang terbuka. Pengaruh keberadaan sektor informal (pedagang kaki lima) inilah yang seringkali memunculkan efek negatif bagi lingkungan fisik kota yang lebih besar dari pada sisi positifnya sebagai peluang kesempatan kerja baru. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peran sektor informal terhadap ruang publik di dalam kota di Lapangan Merdeka Kota Medan. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan. Metode penelitian yang akan dilaksanakan yaitu melakukan survei keadaan lapangan dan memudahkan dalam penyusunan mengumpulkan data primer yang diperlukan. Survei dilakukan dalam satu minggu data sekunder melalui wawancara dengan pihak terkait untuk mendapatkan informasi tentang keberadaan peran sektor informal. Pengolahan dilakukan dengan cara mentabulasi data yang didapat dan dikaitkan dengan studi literatur. Kesimpulan yang didapat dari kompilasi data dan hasil analisa yaitu kondisi ruang publik yang dimanfaatkan pedagang kaki lima sebagai tempat aktivitas sebanyak 25,18% merasa sangat terganggu, 54,84% terganggu dan 19,35% tidak terganggu. Lapangan Merdeka merupaka ruang terbuka dengan model encounter model yaitu bebas diakses orang yaitu penduduk setempat dan orang asing. Berdasarkan analisis uji crosstab, jenis dagangan dan sarana fisik memiliki hubungan yang cukup kuat dengan kondisi ruang publik. Sedangkan sifat pelayanan, waktu pelayanan dan ruang aktivitas memiliki hubungan yang kuat dan mempengaruhi kondisi ruang publik. Pedagang kaki lima di sekitar Kawasan Lapangan Merdeka memiliki peran sebagai pendukung aktivitas pengguna bangunan disekitarnya, pengguna jalan dan pejalan kaki. Jalur pejalan kaki yang digunakan pedagang kaki lima sebagai lokasi berdagang di sekitar Kawasan Lapangan Merdeka Medan telah memenuhi standar yaitu 1,5-2,0 meter. Namun, pejalan kaki tidak merasa aman berada di jalur pejalan kaki tersebut dikarenakan adanya pedagang kaki lima yang berjualan dan permukaan trotoar yang tidak rata.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectSektor Informalen_US
dc.subjectRuang Publiken_US
dc.subjectLapangan Merdekaen_US
dc.titlePeran Sektor Informal terhadap Ruang Publik dalam Perkotaan Studi Kasus: Kawasan Lapangan Merdekaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM117020027
dc.description.pages147 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record