Show simple item record

dc.contributor.authorRisfandi, Marsal
dc.date.accessioned2021-07-19T03:18:24Z
dc.date.available2021-07-19T03:18:24Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/36762
dc.description.abstractMeningioma intrakranial merupakan tumor otak jinak yang berasal dari jaringan pembungkus otak atau meningens. Tumor otak primer yang paling sering didiagnosa adalah meningioma yaitu sebesar 33,8% dari seluruh tumor otak primer (Wiemelsl, 2010 dan Cea-Soriano, 2012). Meningioma intrakranial juga memiliki sifat yang sangat bervariasi. Banyak diantaranya jinak, namun beberapa sangat agresif. Penyebab hal ini belum dapat dimengerti dengan jelas (Landriel, 2012). Di Amerika Serikat, insiden meningioma intrakranial yang dikonfirmasi dengan pemeriksaan patologi diperkirakan sebesar 97,5 per 100.000 jiwa. Namun jumlah ini diperkirakan lebih rendah dari yang sebenarnya karena adanya sebagian meningioma intrakranial yang tidak dioperasi. Sedangkan di Inggris, insiden meningioma intrakranial diperkirakan sebesar 5,3 per 100.000 jiwa dan tetap stabil selama 12 tahun ini (Wiemels 2010 dan Cea-Soriano, 2012).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectFibroblast Growth Factor 2en_US
dc.subjectSerumen_US
dc.subjectMeningiomaen_US
dc.titleHubungan Kadar Fibroblast Growth Factor 2 (Fgf-2) Serum dengan Derajat Meningioma pada Penderita Meningioma Intrakranial di Rsup. H. Adam Malik Medanen_US
dc.identifier.nimNIM117041245
dc.description.pages49 Halamanen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record