Semiotics Analysis of Female Masculinity in Video Game the Last of Us Part II

Abstract

This thesis is entitled Semiotics Analysis of Female Masculinity In Video Game The Last of Us Part II. This thesis analyzes signs that interpret the concept of female masculinity which was initiated by Judith Halberstam through Roland Barthes' semiotic approach. The author uses Roland Barthes' theory called Order of Signification that discusses the denotative and connotative meanings of signs which in this case are visual and verbal from the gameplay video of The Last of Us Part II. The method used in this research is descriptive qualitative. The data used in the study is in the form of screenshots obtained from gameplay videos downloaded via the Youtube platform. As a result of the research, the authors found that appearance, gesture, dialogue, and culture in the analyzed data have meanings related to the concept of female masculinity. From the two objects studied, each of them met the qualifications of the five categories of female masculinity initiated by Judith Halberstam. However, not all objects meet these five conditions.

Skripsi ini berjudul Semiotics Analysis of Female Masculinity In Video Game The Last of Us Part II. Skripsi ini menganalisis tanda-tanda yang mengintepretasikan konsep dari maskulinitas wanita yang digagas oleh Judith Halberstam melalui pendekatan semiotika Roland Barthes. Penulis menggunakan teori Roland Barthes bernama Order of Siginification yang membahas tentang makna denotatif dan konotatif tanda-tanda yang dalam kasus ini adalah visual dan verbal dari video permainan The Last of Us Part II. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian berupa cuplikan tangkapan layar yang diperoleh dari video permainan yang diunduh melalui platform Youtube. Sebagai hasil penelitian, penulis menemukan bahwa penampilan, gestur, dialog, dan budaya dalam data yang dianalisis memiliki makna yang berkaitan dengan konsep maskulinitas wanita. Dari dua objek yang diteliti, masing masing memenuhi kualifikasi dari lima kategori female masculinity yang digagas oleh Judith Halberstam. Namun, tidak semua objek memenuhi ke lima kategori tersebut.