dc.contributor.advisor | Zarlis, Muhammad | |
dc.contributor.advisor | Situmorang, Zakarias | |
dc.contributor.author | Lubis, Rifki Respati Ashari | |
dc.date.accessioned | 2021-07-22T07:45:26Z | |
dc.date.available | 2021-07-22T07:45:26Z | |
dc.date.issued | 2015 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/37319 | |
dc.description.abstract | To protect someone's copyright on digital media such as digital image watermarking technique can be done, which is a technique to insert copyright marks into digital media. Algorithms commonly used in the watermark insertion is the Least Significant Bit (LSB).Insertion LSB algorithm is not no shortage. LSB algorithm requires one byte pixel image to insert a watermark bit. The more bytes pixels are inserted, the higher the difference watermarked image with the original image. Embedded watermark can also easily be known because it is definitely placed on the LSB bits of the pixel image. From these problems, in this research analysis algorithms to combine Modified Least Significant Bit (MLSB) algorithm +1 Least Significant Bit (LSB + 1) where MLSB have the advantage in placing the watermark to be inserted from eight bits per character into five bits per character watermark. +1 LSB algorithm will cover the shortfall MLSB easy-known location of the watermark bit, by inserting a watermark bits at random pixels. The results of this analysis of five samples tested by using different image sizes and dimensions, with five samples inserted watermark in the form of different text length to find three parameters comparison Mean Squared Error value (MSE), the size of the result and processing time. From this test it was concluded that the three parameters of the algorithm is a combination of MLSB-LSB + 1 better than the algorithm LSB + 1 but slightly worse than the algorithm MLSB. This happens due to a combination algorithm MLSB-LSB + 1 besides inheriting the advantages of each algorithm, also inherited deficiency of the algorithm LSB + 1 where the effect of the insertion is done at the bit before the last bit of the pixel image, the pixel value change is greater than the insertion of the last bit. | en_US |
dc.description.abstract | Untuk melindungi hak cipta seseorang pada media digital seperti citra digital dapat dilakukan dengan teknik watermarking, yaitu teknik menyisipkan tanda hak cipta kedalam media digital. Algoritma yang umum digunakan dalam melakukan penyisipan watermark adalah Least Significant Bit (LSB). Penyisipan watermark dengan algoritma LSB bukanlah tidak memiliki kekurangan. Algoritma LSB membutuhkan satu byte pixel citra untuk menyisipkan satu bit watermark. Semakin banyak byte pixel yang disisipkan maka semakin tinggi perbedaan citra yang ber-watermark dengan citra aslinya. Watermark yang disisipkan juga dapat dengan mudah diketahui dikarenakan diletakkan sudah pasti pada bit LSB dari pixel citra. Dari permasalahan tersebut, pada penelitian ini dilakukan analisa untuk mengkombinasikan algoritma Modified Least Significant Bit (MLSB) dengan algoritma Least Significant Bit +1 (LSB+1) dimana MLSB mempunyai keunggulan dalam memampatkan watermark yang akan disisipkan dari delapan bit per karakter menjadi lima bit per karakter watermark. Algoritma LSB +1 akan menutupi kekurangan MLSB yang mudah diketahui letak bit watermark-nya, dengan menyisipkan bit watermark pada pixel yang acak. Hasil analisa ini diujikan dengan menggunakan lima sampel citra yang berbeda ukuran dan dimensi, disisipkan dengan lima sampel watermark dalam bentuk teks yang berbeda panjang teks untuk mencari tiga parameter perbandingan yaitu nilai Mean Squared Error (MSE), ukuran hasil dan waktu proses. Dari pengujian ini didapatkan kesimpulan bahwa terhadap ketiga parameter tersebut algoritma kombinasi MLSB-LSB+1 lebih baik dari algoritma LSB+1 tetapi sedikit lebih buruk dari algoritma MLSB. Hal ini terjadi dikarenakan algoritma kombinasi MLSB-LSB+1 selain mewarisi kelebihan masing-masing algoritma, juga mewarisi kekurangan dari algoritma LSB+1 dimana akibat dari penyisipan dilakukan pada satu bit sebelum bit teakhir dari pixel citra, maka perubahan nilai pixelnya lebih besar satu dibandingkan dengan penyisipan pada bit terakhir. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Algoritma Watermarking | en_US |
dc.subject | Algoritma Kombinasi | en_US |
dc.subject | Modified Least Significant Bit | en_US |
dc.subject | Least Significant Bit +1 | en_US |
dc.title | Analisis Kombinasi Algoritma Watermarking Modified Least Significant Bit dengan Least Significant Bit +1 | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM117038009 | |
dc.description.pages | 94 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |