dc.contributor.advisor | Tulus | |
dc.contributor.advisor | Situmorang, Zakarias | |
dc.contributor.author | Elveny, Marischa | |
dc.date.accessioned | 2021-07-24T09:22:38Z | |
dc.date.available | 2021-07-24T09:22:38Z | |
dc.date.issued | 2013 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/37657 | |
dc.description.abstract | This study aims to determine positions with many criteria . In determining positions
often appear the probability of every possible improper, because of the many factors
that influence the assessment of existing options . In the Analytical Hierarchy Process
(AHP) obtained uncertainty assessment is too subjective for qualitative data. Problems
in determining the positions can be solved by Fuzzy Analytic Hierarchy Process (
FAHP ), which uses valuation in the interval , so that qualitative data can provide a
more objective assessment. The criteria used in this study is obedience,
performance,responsibility,honesty, cooperation and leadership with three alternatives
A, B and C. Based on this research can be concluded, performance becomes the
highest criterion weighs 6.95 priority, then the priority weight 6.76 obedience,
responsibility weighs 6.63 priority , honesty with weights 6.27 priorities , cooperation
with priority weight 6.12 and the latter 's leadership with priority weights 6.2 . While
the preferred alternative, Alternative C to get the highest score with 21.65 weight
which is an alternative to the two weights B with 21.44 and the last alternative A
20.25 by weight. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk menentukan posisi jabatan dengan banyak kriteria.
Dalam menentukan posisi jabatan sering kali muncul probabilitas setiap
kemungkinan yang tidak tepat, karena banyaknya faktor penilaian yang
mempengaruhi pilihan-pilihan yang ada. Didalam metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) didapatkan ketidakpastian penilaian yang terlalu subjektif untuk
data kualitatif. Permasalahan dalam menentukan posisi jabatan dapat diselesaikan
dengan metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP) yang menggunakan
penilaian dalam interval, sehingga data yang kualitatif dapat memberikan penilaian
yang lebih objektif. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketaatan,
prestasi kerja, tanggung jawab, kejujuran, kerjasama dan kepemimpinan dengan 3
alternatif A, B dan C. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan,
prestasi kerja menjadi kriteria tertinggi dengan bobot prioritas 6.95, kemudian
ketaatan dengan bobot prioritas 6.76, tanggung jawab dengan bobot prioritas 6.63,
kejujuran dengan bobot priorotas 6.27, kerjasama dengan bobot prioritas 6.12 dan
yang terakhir kepemimpinan dengan bobot prioritas 6.2. Sedangkan yang menjadi
alternatif pilihan, alternatif C mendapatkan nilai tertinggi dengan bobot 21.65 yang
ke dua adalah alternatif B dengan bobot 21.44 dan yang terakhir alternatif A
dengan bobot 20.25. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | AHP | en_US |
dc.subject | FAHP | en_US |
dc.subject | Bobot Prioritas | en_US |
dc.subject | Perangkingan | en_US |
dc.subject | Posisi Jabatan | en_US |
dc.title | Analisis Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP) dalam Menentukan Posisi Jabatan | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM117038080 | |
dc.description.pages | 82 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |