dc.contributor.advisor | Supriharti | |
dc.contributor.author | Arninda, Della | |
dc.date.accessioned | 2021-07-26T07:03:26Z | |
dc.date.available | 2021-07-26T07:03:26Z | |
dc.date.issued | 2021 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/37763 | |
dc.description.abstract | White Spot syndrom virus (WSSV) is a disease registed by The Office International Epizooties (OIE). WSSV causes a major problem in marine fishery production. Vannamei shrimp infected with WSSV can cause high mortality in vannamei shirmp culture. The diagnosis of WSSV based solely on the observation of clinical symptomps is hard to provide an accurate result in determining the type of virus. The aims of the study was to detect the WSSV virus in vannamei shrimp using moleculer techniques. A total of 13 shrimp samples that had the symptomp of WSSV infection were selected and analyzed morphologically at BKIPM Medan I. The parameters observed in this study included morphological symptoms of WSSV infection, water quality, total DNA isolation, quantitatif total DNA test, and WSSV DNA amplification by PCR. The study showed a variety of clinical symptoms in shrimp effected by WSSV, such as dyschlorisis, melanization, cepalothorac spot, carapac spot, abdominal spot and telson spot. PCR detection on 8 samples of vannamei shrimp showed the presence of DNA fragments at 333 bp and 941 bp. Based on 13 samples essayed, it showed 8 samples were infected by WSSV moleculary. | en_US |
dc.description.abstract | White Spot Syndrom Virus (WSSV) adalah penyakit yang terdaftar oleh The Office International des Epizooties (OIE). WSSV merupakan masalah utama di dalam produksi perikanan laut di dunia. Udang vannamei yang terinfeksi WSSV dapat mengakibatkan mortalitas yang tinggi pada budidaya udang vannamei. Diagnosis WSSV hanya berdasarkan pengamatan gejala klinis tidak dapat memberikan hasil yang akurat dalam menentukan jenis virus. Penelitian ini bertujuan mendeteksi virus WSSV pada udang vannamei dengan teknik molekuler. Sebanyak 13 sampel udang yang memiliki gejala terinfeksi WSSV diseleksi dan dilakukan analisis morfologi di BKIPM Medan I. Parameter yang diamati pada penelitian ini meliputi gejala morfologi infeksi WSSV, kualitas air, isolasi DNA total, uji kuantitatif DNA total, dan amplifikasi DNA WSSV dengan PCR. Hasil penelitian menunjukkan variasi gejala klinis pada udang yang terserang WSSV yaitu disklorosis, melanisasi, bintik pada sepalothorak, bintik pada karapak, bintik pada abdomen dan bintik pada telson. Deteksi PCR pada 8 sampel udang vannamei menunjukkan adanya fragmen DNA berukuran 333 bp dan 941 bp. Hasil penelitian menunjukkan dari 13 sampel yang diuji, 8 sampel dinyatakan terinfeksi WSSV. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | BKIPM Medan I | en_US |
dc.subject | deteksi molekuler | en_US |
dc.subject | udang vannamei | en_US |
dc.subject | PCR | en_US |
dc.subject | WSSV | en_US |
dc.title | Deteksi Molekuler White Spot Syndrom Virus (WSSV) pada Komoditas Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) di Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu Medan I Sumatera Utara | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM160805028 | |
dc.description.pages | 43 Halaman | en_US |
dc.description.type | Skripsi Sarjana | en_US |