dc.contributor.advisor | Siahaan, Nelson M | |
dc.contributor.advisor | Bahri, Samsul | |
dc.contributor.author | Sitompul, Arianto Imam | |
dc.date.accessioned | 2021-07-28T05:08:19Z | |
dc.date.available | 2021-07-28T05:08:19Z | |
dc.date.issued | 2014 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/38052 | |
dc.description.abstract | The process of the development and the growth of big towns in Indonesia have
caused the existence of informal sectors. One of the realizations of urban informal
sectors is the appearance of sidewalk vendors who occupy public space such as
sidewalks in some parts of the town. Development planning and control which are not
consistent and frequently occur in all parts of the town have caused this sector
develops by itself spontaneously which indicated that it does not have any planning
and is unorganized. In consequence, sidewalk vendors grow rapidly by using urban
public spaces which are considered strategic such as sidewalks and curbs in
commercial areas; this condition will cause disturbance for buyers, shopkeepers, and
pedestrians who use the areas. The phenomena of sidewalk vendors exist throughout
big towns in Indonesia, including Medan, particularly Medan Baru Subdistrict which
has unique characteristics since some of its areas have complex space functions.
Besides that, some of its stretches of road are functioned as commercial and service
centers, center of Government, and center of Education.
The objective of the research was to analyze the influence of sidewalk vendors
on sidewalks on Jalan Iskandar Muda, Medan, which included segment A:
Siti Hajar – Abdullah Lubis and segment B: Abdullah Lubis – Gajah Mada. It used
field survey method in order to obtain primary and secondary data. It was also an
applied research type which was a systematic study on a problem to be used for
specific purpose.
The existence of sidewalk vendors who use urban spaces which are not
permitted for them has caused negative impacts: disturbance for pedestrians and the
change in the function of sidewalks to become the space for sidewalk vendors.
Besides that, the negative impacts are also related to the government’s policy which
has not yet optimally fulfilled optimally and completed by other supporting
regulations such as specific spaces for sidewalk vendors, guidance in physical
structure of sidewalk vendors’ activities, and so on. | en_US |
dc.description.abstract | Proses perkembangan dan pertumbuhan kota-kota besar di Indonesia
melahirkan sektor informal. Salah satu wujud sektor informal diperkotaan adalah
lahirnya pedagang kaki lima yang menempati ruang publik berupa jalur pejalan kaki
atau trotoar diberbagai bagian kota. Perencanaan dan pengawasan pembangunan yang
tidak taat asas sering pada seluruh bagian kota, menyebabkan sektor ini berkembang
sendiri secara spontan, dalam arti tidak terencana dan liar. Pada akhirnya pedagang
kaki lima tumbuh dengan memanfaatkan ruang publik kota yang dianggap strategis
seperti trotoar dan bahu jalan di kawasan perdagangan, dan mengakibatkan gangguan
bagi pengguna yang lain seperti pembeli, pemilik toko dan pejalan kaki yang sekedar
ingin menikmati kawasan tersebut. Fenomena pedagang kaki lima melanda hampir di
semua kota besar di Indonesia, tidak terkecuali Kota Medan khususnya Kecamatan
Medan Baru. Kecamatan Medan Baru mempunyai karekteristik yang unik karena
wilayah bagian kotanya mempunyai beberapa fungsi ruang yang kompleks. Selain
beberapa ruas jalannya berfungsi sebagai pusat perdagangan dan jasa, sebagai pusat
pemerintahan, ada juga yang mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan.
Studi ini menganalisa pengaruh yang ditimbulkan pedagang kaki lima
terhadap jalur pejalan kaki di Jalan Iskandar Muda Medan yaitu segmen A,
Siti Hajar – Abdullah Lubis dan segmen B, Abdullah Lubis – Gajah Mada. Penelitian
ini dilakukan dengan mengadakan survei lapangan yang bermaksud untuk
mendapatkan data primer dan sekunder yang diperlukan. Penelitian ini juga termasuk
dalam jenis penelitian terapan yaitu penelitian atau penyelidikan yang sistematik
terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan bagi keperluan tertentu.
Keberadaan pedagang kaki lima yang memanfaatkan ruang-ruang kota yang
bukan merupakan peruntukannya menimbulkan pengaruh negatif, yaitu mengganggu
jalur pejalan kaki dan berubahnya fungsi jalur pejalan kaki menjadi ruang bagi
aktivitas pedagang kaki lima. Selain itu, pengaruh negatif yang terjadi juga terkait
dengan kebijakan pemerintah yang belum dilaksanakan optimal dan belum dilengkapi
dengan aturan-aturan pendukung lainnya seperti penetapan ruang bagi aktivitas
pedagang kaki lima, pedoman dalam penataan fisik aktivitas pedagang kaki lima, dan
lainnya. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Pengaruh Keberadaan | en_US |
dc.subject | Pedagang Kaki Lima | en_US |
dc.subject | Kenyamnan Jalur Pejalan Kaki | en_US |
dc.title | Pengaruh Keberadaan Pedagang Kaki Lima terhadap Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki (Studi Kasus: Jalan Iskandar Muda Medan, Kecamatan Medan Baru) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM117020024 | |
dc.description.pages | 114 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |