dc.contributor.advisor | Nurbani | |
dc.contributor.advisor | Humaizi | |
dc.contributor.author | Sembiring, Chyiona Azaria Raz | |
dc.date.accessioned | 2021-07-28T07:33:26Z | |
dc.date.available | 2021-07-28T07:33:26Z | |
dc.date.issued | 2021 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/38095 | |
dc.description.abstract | The objective oj this research is to analyze interpersonal communication oj
husband and wife in the implementation oj bride and groom course and message
management in the marriage when dealing with conflicts. The research uses
qualitative approach with study case design. The research subject is Jour couples
oj husband and wiJe who have joined bride and groom course as the informants
(henceJorth reJerred to as suscatin) at the KUA (Religious Affairs Office), Medan.
The samples were taken by using purposive sampling technique. In -depth
interview and observation are employed Jor data collection method. The result
Jound that the Jour couples carry out the rights and obligation oj husband and
wife as the Jorm oj implementing suscatin. Th,:ee oj them have effective
interpersonal communication in the implementation oj suscatin, seen from the
presence oj openness, empathy, support, equality, positive attitude, sincere and
patience. They can manage communication messages quite good starting Jrom
open communication and Jace to Jace, empathy, equality and support each other.
Among the communication obstacles Jound is the process obstacle where the
couple is lack oj understanding oj what they have in mind so that they are unable
to convey the message correctly and fack oj the ability to Listen to their spouses
that makes the message received is not well-conveyed. Psychological obstacle is
differences in experience, communication style, perspectives, too much
assumptions and emotional state due to pressure Jrom outside. Semantic obstacle
is ambiguous language and wrong pronunciation. The efforts to deal with the
obstacles are building interaction, seeing the right time, equating the perception,
giving reward and punishment, and doing direct communication and supported
with the right data and opinion oj trusting person when needed. Conflict
settlement strategies used by these Jour inJormants are argumentation, conflict
avoidance, and actively deal with the conflict as it is. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi antarpribadi pasangan
suami istri dalam menerapkan kursus calon pengantin serta mengelola pesan dalam
pernikahan saat menghadapi konflik. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif
dengan desain studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri
yang pernah mengikuti suscatin di KUA Medan terdiri dari empat pasang informan
yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data
menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian ini
menemukan bahwa Keempat pasangan informan menjalankan hak dan kewajiban
suami istri sebagai bentuk penerapan suscatin. Tiga dari empat pasangan memiliki
komunikasi antarpribadi yang efektif dalam menerapkan suscatin. Dilihat dari
adanya sikap keterbukaan, empati, dukungan, kesetaraan, sikap positif, sikap ikhlas
dan sabar. Keempat pasangan mengelola pesan komunikasi dengan cukup baik
berawal dari komunikasi yang terbuka dan tatap muka, empati, kesetaraan juga
saling mendukung antara satu sama lain. Hambatan komunikasi yang ditemukan
diantaranya hambatan proses yaitu saat pasangan kurang memahami apa yang ada
dipikiran sehingga tidak mampu menyampaikan pesan dengan benar dan
kurangnya kemampuan mendengarkan dari pasangan sehingga pesan yang diterima
tidak tersampaikan dengan baik. Hambatan psikologis yaitu adanya perbedaan
pengalaman, gaya komunikasi, cara pandang, terlalu banyak berasumsi dan kondisi
emosional dikarenakan tekanan dari luar. Hambatan semantik adanya bahasa yang
ambigu, dan pengucapan yang salah. Upaya menghadapi hambatan yang
ditemukan adalah dengan membangun interaksi, melihat waktu yang tepat,
menyamakan persepsi, memberikan hadiah atau hukuman, komunikasi langsung,
serta dibantu dengan data yang benar dan pendapat orang yang dipercaya jika
diperlukan. Strategi penyelesaian konflik yang digunakan oleh keempat pasangan
informan yaitu argumentasi, penghindaran konflik dan aktif menghadapi konflik
apa adanya. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Komunikasi Antarpribadi | en_US |
dc.subject | Pendidikan Pranikah | en_US |
dc.subject | Konflik | en_US |
dc.subject | Kursus Calon Pengantin | en_US |
dc.subject | Kantor Urusan Agama | en_US |
dc.title | Analisis Komunikasi Antarpribadi Penerapan Kursus Calon Pengantin Dalam Pengelolaan Pesan Hubungan Pernikahan di Kantor Urusan Agama Kota Medan | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM187045010 | |
dc.description.pages | 266 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |