Show simple item record

dc.contributor.advisorArif Nasution, M.
dc.contributor.advisorSuriadi, Agus
dc.contributor.authorSihombing, Risda
dc.date.accessioned2021-07-28T08:56:56Z
dc.date.available2021-07-28T08:56:56Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/38144
dc.description.abstractThis study describes the implementation of security and public order maintenance program by the Police of Medan. To achieve the welfare of the people, it is necessary to have security and public order and legal certainty. Police as a sub-system of responsive government has sought to contribute to realizing the principles of Good Governance and Clean Government in the implementation of the basic tasks in maintaining security and public order, enforcing the law and protecting, nurturing and serving the community,as proclaimed in the grand strategy of the police in the form of trust building. This study used qualitative approach to describe and present the results in accordance with the problems studied. The model approach used was van Meter and Van Horn model that influenced the effectiveness of the successful implementation of a policy and offers a basic model which has six variables that make up a relationship between policy and performance. This model as disclosed by Van Meter and Van Horn determined the relationships between independent variables. The data were analyzed using a flow of activities including data reduction, data display and conclusion drawing verification. Police in tackling crime performed preemptive, preventive and repressive action tocreate security and public order. The variables that affect the implementation of security and public order maintenance program referring to the model of Van Meter and Van Horn showed enabling and inhibiting factors. Supporting factors include the implementation of the commitment, communication, attitude, socio-economic and politics condition. However, limited human resources are factors that hinder the implementation process. Breakthroughs such as PSMS (Morning, Afternoon, Evening and Early Morning Patrol) and DDS (Door to Door System) are as a positive step and a very important applied in maintaining security and public order, especially in reducing the level of violence action and other crimes. Maintenance program referred to the model of Van Meter and Van Horn associated with clarity of purpose, specific characteristics, executing agency, the availability of resources, commitment and ability, communication, social, economic and political conditions should be asfocus of attention.en_US
dc.description.abstractPenelitian ini menguraikan implementasi program pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat oleh Polresta Medan. Untuk mencapai kesejahteraan rakyat diperlukan terciptanya keamanan dan ketertiban serta kepastian hukum oleh masyarakat. Polri sebagai sub sistem dari pemerintah secara responsif telah berupaya memberikontribusi mewujudkan prinsip Good Governance dan Clean Government baik dalam pelaksanaan tugas pokok memelihara Kamtibmas, menegakkan hukum dan melindungi, mengayomi serta melayani masyarakat maupun di kalangan internal Polri sendiri sebagaimana dicanangkan dalam grand strategi Polri berupa trust building (membangun kepercayaan). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berusaha mendeskripsikan dan menyajikan hasil penelitian secara lengkap sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Model pendekatan menggunakan model van Meter dan van Horn yang mempengaruhi efektifitas keberhasilan implementasi suatu kebijakan dan menawarkan satu model dasar yang mempunyai enam variabel yang membentuk hubungan (linkage) antara kebijakan dan kinerja (performance). Model van Meter dan van Horn tidak hanya menentukan hubungan-hubungan antara variabel-variabel bebas dan variabel terikat mengenai kepentingankepentingan, tetapi juga menjelaskan hubungan-hubungan antara variabel-variabel bebas. Dalam penelitian ini data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan alur kegiatan yang mencakup data reduction, data display and conclusion drawing verification. Polresta dalam menanggulangi kejahatan melakukan tindakan preemptif, preventif dan represif yang dilakukan untuk menciptakan keamanan dan ketentraman, memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Variabel-variabel yang mempengaruhi implementasi program pemeliharaan keamanan dan ketertiban mengacu kepada model Van Meter dan Van Horn menunjukkan faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung mencakup komitmen pelaksanaan, komunikasi, sikap pelaksana dan kondisi sosial-ekonomi dan politik. Namun demikian, keterbatasan sumber daya manusia merupakan faktor yang menghambat proses implementasi. Terobosan seperti PSMS (Patroli Pagi, Siang, Malam dan Subuh) serta DDS (Door to Door System) merupakan langkah positif dan sangat penting diterapkan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat terutama dalam mengurangi tingkat Curanmor, aksi Begal dan kejahatan lainnya. Demi tercapainya program pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat mengacu kepada model Van Meter dan Van Horn, variabel-variabel terkait dengan kejelasan tujuan, karakteristik badan pelaksana, ketersediaan sumber daya, komitmen dan kemampuan, komunikasi serta kondisi sosial ekonomi dan politik perlu menjadi fokus perhatian. Kata kunci : Implementasi, Pemeliharaan, Keamanandan Ken_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectImplementation,en_US
dc.subjectMaintenance,en_US
dc.subjectSecurity and Public Orderen_US
dc.titleImplementasi Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat oleh Polresta Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM137024001
dc.description.pages122 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record