Deteksi Molekuler Red Seabream Iridovirus (Rsiv) pada Komoditas Kerapu (Epinephelus Spp.) di Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Medan 1

Abstract

Red Seabream Iridovirus (RSIV) is a DNA virus classified in the iridoviridae family. Iridovirus causes Sleepy Grouper Diseases (SGD) infection on aquaculture. Diagnosis of RSIV based on the observation of infection symptoms could not provide accurate results in determining the type of virus. Therefore, the aim of the study was to detect the RSIV virus in groupers with PCR techniques. Respectively, a total of 64 samples of groupers were selected and analyzed morphologically at BKIPM Medan 1 from January to December 2020. The parameters observed in this study included RSIV infection symptoms, moleculer quantitative DNA of the virus, RSIV detection by PCR, prevalence of RSIV attacks and water quality. The results showed there was a variety of infection symptoms in groupers affected by RSIV, such as: fish position in the bottom of the water, lethargy swimming with lying on one side, pigmentation in the dorsal and caudal fins, hyperemia in the head, necrosis and pale in the gills organs and swelling in the liver, spleen and kidneys organs. Base on PCR detection on 64 groupers samples, there was 1 sample was infected by RSIV which showed DNA fragment at 570 bp. The prevalence value of RSIV attacks on 64 groupers samples reached only 1.56%.

Red Seabream Iridovirus (RSIV) merupakan virus DNA yang diklasifikasikan ke dalam famili Iridoviridae. Iridovirus menyebabkan infeksi Sleepy Grouper Diseases (SGD) pada budidaya ikan kerapu. Diagnosis RSIV hanya berdasarkan pengamatan gejala infeksi tidak dapat memberikan hasil yang akurat dalam menentukan jenis virus. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi virus RSIV pada ikan kerapu dengan teknik PCR. Sebanyak 64 sampel ikan kerapu yang diterima di Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan Medan 1 dari bulan Januari sampai Desember 2020 diseleksi dan dilakukan analisis morfologi di BKIPM Medan 1. Parameter yang diamati pada penelitian ini meliputi gejala infeksi RSIV, uji kuantitatif DNA, deteksi RSIV dengan PCR, prevalensi serangan RSIV dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan variasi gejala infeksi pada kerapu yang terserang RSIV yaitu ikan diam di dasar air, berenang lemah di dasar air dengan keadaan terbaring di satu sisi, adanya pigmentasi pada sirip dorsal dan sirip ekor, hiperemia pada permukaan kepala, lesi dan pucat pada organ insang dan terjadi pembengkakan pada organ hati, limpa dan ginjal. Deteksi PCR yang telah dilakukan pada 64 sampel kerapu, terdapat 1 sampel dinyatakan terinfeksi RSIV yang menunjukkan adanya fragmen DNA berukuran 570 bp. Nilai prevalensi serangan RSIV pada 64 sampel ikan kerapu mencapai 1,56%.