Hubungan Distorsi Terminal Qrs dengan Disfungsi Sistolik Ventrikel Kiri pada Pasien Infark Miokard Akut Elevasi Segmen St Anterior di Rsup Haji Adam Malik

Abstract

Background : Coronary artery disease (CAD) is the leading cause of morbidity and mortality throughout the world. It has a complex pathophysiology, and inflammation seems to play an important role in CAD. STEMI is still the leading cause of death in the world. Electrocardiography (ECG) has a role for diagnosing and predict prognosis in acute myocardial infarction. Terminal QRS distortion defined as J point elevation more than 50% of R wave in lead with qR configuration and/or loss of S wave with RS configuration. Changes of terminal QRS segment believed to be caused by electrical conduction elongation in Purkinje fiber or myocardial ischemic zone that represent severe ischemia. This study aimed to determine the relationship between terminal QRS distortion and left ventricle systolic dysfunction in STEMI anterior patients at H. Adam Malik General Hospital. Methods : Patients were collected from January 2020 to February 2021. An ambispective cohort study of 60 STEMI anterior patients admitted to the emergency department was studied. Variables such as previous comorbidities, laboratory findings and echocardiography were evaluated. The patients were divided into 2 groups, those with reduce ejection fraction (<40%) and those with normal ejection fraction (≥40%). Each variable will be calculated with a p value <0.05 is considered statistically significant. Result : From total 60 patients, there were 31 (51.7 %) patients had ejection fraction < 40% and 29 (48,3%) patients had ejection fraction ≥ 40%. There were significant relation difference between both groups. From chi square analysis, there was significant statistic between terminal QRS distorsion and left ventricle systolic dysfuntion (OR: 3,5 p value : 0.019). Conclusion :. The QRS terminal distortion is significantly associated with left ventricle systolic dysfuntion in patients with STEMI anterior

Latar Belakang : Penyakit jantung koroner masih merupakan penyebab terbesar morbiditas dan mortalitas di dunia. Penyakit ini memiliki patofisiologi yang kompleks dan reaksi inflamasi memiliki peran penting dalam penyakit jantung koroner. IMAEST masih merupakan penyebab kematian utama di dunia. Elektrokardiografi (EKG) berperan untuk mendiagnosa dan menentukan prognosis pada infark miokard akut. Distorsi terminal QRS didefinisikan sebagai dijumpainya elevasi J point lebih dari 50% dari tinggi gelombang R pada sadapan dengan konfigurasi qR dan/atau hilangnya gelombang S pada sadapan dengan konfigurasi Rs. Perubahan pada bagian terminal dari QRS diyakini disebabkan oleh pemanjangan konduksi listrik pada serat Purkinje atau zona iskemia pada miokard yang menggambarkan iskemia berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan distorsi terminal QRS dan disfungsi sistolik ventrikel kiri pada pasien IMAEST anterior di RSUP H. Adam Malik Medan. Metode : Pasien direkrut sejak Januari 2020 sampai Februari 2021. Studi kohort ambispektif ini melibatkan 60 pasien IMAEST anterior yang masuk ke unit gawat darurat. Beberapa variabel seperti komorbiditas sebelumnya, hasil laboratorium dan ekokardiografi dievaluasi. Pasien dikelompokkan menjadi 2 kelompok, pasien dengan penurunan fraksi ejeksi (<40%) dan pasien dengan fraksi ejeksi yang normal (≥40%). Setiap variabel akan dihitung nilai p, dengan nilai p <0,05 dianggap signifikan secara statistik. Hasil : Dari total 60 pasien, 31 (51.7%) pasien memiliki fraksi ejeksi <40% dan 29 (48.3%) memiliki nilai fraksi ejeksi ≥ 40%. Pada penelitian ini dijumpai perbedaan yang signifikan antara dua grup. Dari hasil analisis chi-square, dijumpai adanya hubungan statistik yang siginfikan antara distorsi terminal QRS dan disfungsi sistolik ventrikel kiri (OR: 3.5, p value : 0.019) Kesimpulan : Distorsi terminal QRS berhubungan secara signifikan dengan disfungsi sistolik ventrikel kiri pada pasien IMAEST anterior.