Show simple item record

dc.contributor.advisorSaing, Johannes H
dc.contributor.advisorDeliana, Melda
dc.contributor.authorAngreany, Dewi
dc.date.accessioned2021-07-30T02:26:25Z
dc.date.available2021-07-30T02:26:25Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/38429
dc.description.abstractBackground Cerebral palsy (CP) is the most common cause of severe physical disability in childhood. These limitations may cause lower level experience or quality of life (QOL). Physical therapy (PT) plays a central role in managing CP. Objective To compare QOL in CP children with PT more and less than 10 months. Methods A cross sectional study was performed from June to December 2012 in Medan. Eligible samples were four until twelve years old CP children who received PT. samples were devided into 2 group consecutively, group I was CP children with PT≥10 months, group II was CP children with PT<10 months. Parents were asked to fill CP QOL questionnaires. Data was analyzed by using independent t-test and mann-whitney U test with 95% confidence interval. Results We enrolled 60 CP children, 30 children into group I and 30 children into group II. The mean duration of PT in group I was 35.7 (SD 19.3) months and group II was 4.2 (SD 3.1) months. Gross motoric level in both group Increased from GMFCS IV to GMFCS II in group I (P=0.0001) and from GMFCS IV to GMFCS III (P=0.002) in group II. The mean total CP QOL scores in group I and II was 79.63 (SD 5.73) and 47.71 (SD 6.85) respectively (P=0.0001). Conclusion Our study demonstrates that QOL in more than 10 months PT group is significantly higher than the other group.en_US
dc.description.abstractLatar belakang Palsi serebral merupakan penyebab keterbatasan fisik paling umum pada anak. Keterbatasan aktivitas fisik menyebabkan rendahnya kualitas hidup anak. Terapi Fisik memegang peranan penting dalam tatalaksana anak dengan palsi serebral. Tujuan Untuk membandingkan kualitas hidup anak palsi serebral yang mendapat terapi fisik lebih dari 10 bulan dengan kurang dari 10 bulan. Metode Penelitian sekat lintang yang dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2012 di Medan. Sampel adalah anak palsi serebral usia 4 sampai 12 tahun yang telah mendapat terapi fisik. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok secara konsekutif yaitu kelompok I yang mendapat terapi fisik 10 bulan atau lebih, dan kelompok II yang mendapat terapi fisik kurang dari 10 bulan. Orangtua diminta untuk mengisi kuisioner CQ QOL-child. Data dianalisis menggunakan uji t independen dan Mann-Whitney dengan interval kepercayaan 95%. Hasil Dari 60 anak yang memenuhi kriteria, 30 anak dimasukkan dalam kelompok I dan 30 anak dalam kelompok II. Rerata lamanya terapi fisik pada kelompok I adalah 35.7 (SD 19.3) bulan dan kelompok II 4.2 (SD 3.1) bulan. Tingkatan kemampuan motorik kasar anak meningkat pada kedua kelompok yaitu dari GMFCS IV menjadi GMFCS II pada kelompok I (P=0.0001) dan dari GMFCS IV menjadi GMFCS III (P=0.002) pada kelompok II. Rerata skor kualitas hidup pada kelompok I dan II adalah 79.63 (SD 5.73) dan 47.71 (SD 6.85) secara berurutan (P=0.0001). Kesimpulan Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas hidup anak palsi serebral yang mendapat terapi fisik lebih dari 10 bulan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang mendapat terapi fisik kurang dari 10 bulan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPalsi Serebralen_US
dc.subjectKualitas Hidupen_US
dc.subjectTerapi Fisiken_US
dc.titlePerbandingan Kualitas Hidup Anak Palsi Serebral yang Mendapat Terapi Fisik Lebih dari 10 Bulan dengan Kurang dari 10 Bulanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM107103016
dc.description.pages77 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record