Gedung Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara (Arsitektur Ekspresionis)

Abstract

The building of the Architecture Department of the University of Sumatera Utara commonly functions as the classes. This building is used by instructors, administrative staffs, and students with different activities and needs. In its development, Architecture Department needs a new building with the facilities which are able to accommodate all activities in it. Not only is space to be considered in designing the building but also a theme which will give life to a building. Architecture is related with art; its curriculum is closely related to art, and the instructors as well as the students should be talented and trained to be close to art. This condition becomes the background of the selection of expressionistic architecture as the theme of the design. Expressionistic architecture and expressionistic art go on in parallel by the influence of philosophy and other scientific knowledge. The research was focused on analyzing expressionistic architecture, the influence of psychoanalytical theory on expressionistic architecture, the influence of philosophy on art in expressionistic architecture, and how to design by using expressionistic architectural approach.

Gedung Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara sehari-hari berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan perkuliahan. Gedung ini digunakan oleh staff pengajar, staff administrasi, dan mahasiswa dengan kegiatan dan kebutuhan ruang yang berbeda. Karena perkembangannya, Departemen Arsitektur membutuhkan sebuah gedung baru yang dilengkapi dengan fasilitas dan sarana yang mampu menampung seluruh kegiatan yang akan berlangsung di dalamnya. Perencanaan gedung tidak hanya mempertimbangkan kebutuhan ruang tetapi juga membutuhkan sebuah tema yang akan menjadi jiwa bagi sebuah gedung. Arsitektur memiliki kedekatan dengan dunia seni, tercermin dari kurikulumnya yang sangat dekat dengan dunia seni, maupun dosen serta mahasiswanya yang memiliki bakat dan dilatih untuk dekat dengan dunia seni. Hal ini lah yang melatarbelakangi pemilihan arsitektur ekspresionis sebagai tema perancangan. Arsitektur ekspresionis dan seni ekspresionis berjalan secara pararel dengan pengaruh dari dunia filsafat dan ilmu pengetahuan lain. Fokus penelitian akan membahas tentang arsitektur ekspresionis, pengaruh teori psikoanalisa kepada arsitektur ekspresionis, pengaruh filsafat dalam seni pada arsitektur ekspresionis, dan bagaimana merancang dengan menggunakan pendekatan arsitektur ekspresionis.