Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara
View/ Open
Date
2010Author
Nahampun, Kartini Eva Christina
Advisor(s)
Sitorus, Henry
Thamrin, Husni
Metadata
Show full item recordAbstract
PNPM-MP is an integrated and sustainable program to reduce poverty,
based on empowerment and community participation. Therefore, this research aims
to identify community participation in PNPM-MP in the District Tarutung. The
implementation of community empowerment programs are requiring the direct
involvement of the community beneficiaries, because only with the participation of
beneficiaries, the results of such development will be in accordance with the
aspirations and needs of society itself. To increase the participation of Tarutung
people, still required the role of the empowerment agent, who are expected to be an
agent of change. The agent of change are Facilitator, Cadres of Community
Empowerment, Local Government.
The research method used was qualitative and quantitative approaches. The
experiment was conducted in District Tarutung, North Tapanuli. The results showed
that the role of Facilitator, Cadres of Community Empowerment and Local
Governments in the District Tarutung still needs to be improved. The agent of
empowerment is still highly expected to become agents of change in community
empowerment through increased community participation. In addition it was also
found that the level of community participation in middle category, with the
acquisition of 2.94 score, and several factors inhibiting the participation of
communities in the District of Tarutung.
This research recommends some suggestions that information need to
socialize with intensive, conduct regular training to update knowledge and skills of
community agents, recruit new volunteers as a KPM and Facilitator, both of them
can accommodate potential human resources in each village. Debriefing and training
more qualified for the facilitator and KPM, using skilled labor or village youth
potential in the implementation of PNPM-MP. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPMMP)
merupakan program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara
terpadu dan berkelanjutan yang berbasis pemberdayaan dan partisipasi masyarakat.
Maka Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam PNPMMP
di Kecamatan Tarutung. Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat
mensyaratkan keterlibatan langsung dari masyarakat, karena adanya partisipasi
masyarakat, maka hasil pembangunan tersebut akan sesuai dengan aspirasi dan
kebutuhan masyarakat itu sendiri. Untuk dapat meningkatkan partisipasi masyarakat
Kecamatan Tarutung, maka masih dibutuhkan peranan dari para pelaku
pemberdayaan yang diharapkan mampu sebagai agen perubahan. Para pelaku
pemberdayaan yang diharapkan sebagai agen perubahan di Kecamatan Tarutung
adalah Fasilitator, Kader Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah.
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif dan
kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli
Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan Fasilitator, Kader Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintah Daerah di Kecamatan Tarutung masih perlu ditingkatkan.
Para pelaku pemberdayaan tersebut masih sangat diharapkan mampu menjadi agen
perubahan dalam pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan partisipasi
masyarakat. Selain itu ditemukan juga tingkat partisipasi masyarakat yang berada
pada kategori sedang, dengan perolehan skor 2,94, serta beberapa faktor penghambat
partisipasi masyarakat di Kecamatan Tarutung.
Penelitian ini merekomendasikan beberapa saran yaitu: perlunya untuk giat
melakukan sosialisasi dengan lebih intensif, melakukan pelatihan secara rutin dan
berkelanjutan setiap jangka waktu tertentu untuk lebih meng-up date pengetahuan,
keterampilan dari para pelaku-pelaku pemberdayaan dan masyarakat desa, melakukan
perekrutan relawan baru sebagai Kader Pemberdayaan Masyarakat melalui
mekanisme yang dapat mengakomodir potensi sumber daya manusia di setiap desa,
bagi Fasilitator dan KPM diharapkan perlu pembekalan dan pelatihan yang lebih
berkualitas, menggunakan tenaga pemuda desa yang cakap atau potensial (kaum
muda yang berkarya) di dalam pelaksanaan PNPM-MP.