Pembangunan Infrastruktur Transfortasi dan Struktur Ruang dengan Konsep Transit Oriented Development di Kota Banda Aceh

Abstract

Increasing the number of residents in the city of Banda Aceh increasing impact on problems of development of transport infrastructure and the structure of space that is not integration well. It can be said that sustainable transport is a reflection of sustainable development in the transport sector as well as a solution to the declining quality of the transportation system. Sustainable transport is a concept that not only adds to supply (the road network and the capacity of the road with a certain number of transport modes) but reducing demand (demand for the road network and the number of transportation modes tailored to the capacity of existing roads). To obtain a balance between demand and supply in this transport system is required, one of which is the concept of Transit Oriented Development (TOD) introduced by Peter Calthrope 1993, by offering a system about the direction of an area that has a mixed community around the site, in this study the location is taken from the nine districts in the city of Banda Aceh, and the obtained models of the existing condition of space structures 0,520 + 0,206X3 + 0,264X6+0,100X7 where travel distances X3, X6 and X7 intent trip travel expenses. Development of transport infrastructure -1,457 + 0,652X1 + 0,388X5 + 0,235X6 + 0,222X7 + 0,327X8 where X1 diversity fasos / fasum, X5 frequency of travel / mobility movement, X6 purpose of travel, travel expenses X7 and X8 travel time. With predictions of 10 and 20 years using the concept of TOD, space structures larger role in determining the development of transport infrastructure can be proved that the concept of TOD can be applied to areas that have a medium density, and proven by the influence of variables influence when direct effect have more influence little impact development of transport infrastructure, but if the indirect effect through the structure of space has a greater influence development of transport infrastructure.

Peningkatan jumlah penduduk di Kota Banda Aceh yang terus meningkat berimbas pada permasalahan pembangunan infrastruktur transportasi dan struktur ruang yang tidak teritegrasi dengan baik. Dapat dikatakan bahwa transportasi berkelanjutan merupakan refleksi pembangunan yang berkelanjutan dalam sektor transportasi dan juga sebagai solusi bagi menurunnya kualitas sistem transportasi. Transportasi berkelanjutan merupakan suatu konsep yang tidak hanya menambah supply (jaringan jalan maupun kapasitas jalan dengan jumlah moda transportasi tertentu) tetapi mengurangi demand (permintaan akan jaringan jalan dan jumlah moda transportasi disesuaikan dengan kapasitas jalan yang ada). Untuk mendapatkan keseimbangan antara demand dan supply dalam transportasi ini diperlukan sistem yang salah satunya adalah konsep Transit Oriented Development (TOD) yang diperkenalkan oleh Peter Calthrope tahun 1993, dengan menawarkan sebuah sistem mengenai arahan sebuah kawasan yang memiliki komunitas campuran di sekitar lokasi, pada penelitian ini lokasi yang diambil adalah sembilan kecamatan yang ada di kota Banda Aceh, dan di peroleh model pada kondisi eksisting Struktur Ruang = 0,520 + 0,206X3 + 0,264X6+0,100X7 dimana X3 jarak perjalanan, X6 maksud perjalanan dan X7 biaya perjalanan. Pembangunan infrastruktur transportasi = -1,457 + 0,652X1 + 0,388X5 + 0,235X6 + 0,222X7 + 0,327X8 dimana X1 keragaman fasos/fasum, X5 frekuensi perjalanan/mobilitas pergerakan, X6 maksud perjalanan, X7 biaya perjalanan dan X8 waktu perjalanan. Dengan prediksi 10 dan 20 tahun dengan menggunakan konsep TOD, struktur ruang lebih berperan dalam menentukan pembangunan infrastruktur transportasi dapat dibuktikan bahwa konsep TOD bisa diterapkan pada kawasan yang memiliki medium density, dan dibuktikan dengan pengaruh variabel-variabel pengaruh bila direct effect memiliki pengaruh lebih kecil terhadap pembangunan infrastruktur transportasi, tetapi apabila indirect effect melalui struktur ruang memiliki pengaruh yang lebih besar pembangunan infrastruktur transportasi.