dc.description.abstract | Bagaimana menginterpretasikan idiom bunyi sebagai dasar penciptaan karya musik Katak Tolak Bagaimana cara menggarap idiom bunyi dasar sebagai sebuah komposisi musik yang utuh Bagaimana cara menyajikan komposisi musik Katak Tolak sebagai sebuah seni pertunjukan Menginterpretasikan idom bunyi sebagai dasar penciptaan karya musik Katak TolakLandasan teori merupakan teori yang relevan yang digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti dan sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis), dan penyusunan instrument penelitian. Teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang atau pendapat lain, tetapi teori yang benar-benar telah teruji kebenarannya. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antara variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. (Neumen dalam Sugiyono, 2010:52).Berdasarkan fenomena di atas timbul sebuah persoalan di pemikiran pengkarya yaitu bagaimana membuat cerita katak tolak ini kedalam komposisi musik Bagaimana menginterpretasi idiom bunyi sebagai modal penciptaan Bagaiman menggarap idiom bunyi Serta bagaimana cara penyajian komposisi musik tersebut Maka dari itu pengkarya tertarik untuk membuat sebuah karya seni yang berjudul “KATAK TOLAK”. Dari uraian di atas penulis akan menggarap dan menciptakan suatu komposisi musik baru yang berlandaskan dengan idiom-idiom bunyi masyarakat Aceh Tamiang yang sesuai dengan latar belakang diatas dengan judul “ KATAK TOLAK ” Sebagai penutup, pada bagian ini dideskripsikan kesimpulan dari seluruh pembahasan dan penjabaran secara teknis, karya musik yang berangkat dari cerita rakyat (folklore) digarap dalam bentuk komposisi musik dengan judul “Katak Tolak”. Pada dasarnya komposisi musik ini untuk merekonstruksi kembali cerita rakyat masyarakat aceh tamiang yang disampaikan secara turun temurun kedalam komposisi musik. Komposisi musik ini mengangkat sifat-sifat musikal yang paling fundamental sebagai acuan materi bunyi. Sifat musik yang paling mendasar tersebut adalah rhytm, modus, media baru dan dialegtika Aceh dan Melayu yang digunakan menjadi idiom dalam proses penciptaan musik ini. Dalam konteks lintas disiplin ilmu pengkajian dan penciptaan seni, untuk mengkaji persoalan dalam pengkaryaan seni musik pada karya ini digunakan teori yang dianggap relevan dalam membantu mengupas masalah yang ada seperti menggunakan teori teori bunyi, teori orkestrasi dan teori folklore, termasuk menggunakan berbagai rujukan pembicaraan terhadap karya seni musik terdahulu. | en_US |