Hubungan antara Indeks Glikemik dan Beban Glikemik dengan Insulin-Like Growth Factor-1 pada Pasien Akne Vulgaris
View/ Open
Date
2010Author
Panjaitan, Rudyn Reymond
Advisor(s)
Jusuf, Nelva K.
Tala, Zaimah Z.
Metadata
Show full item recordAbstract
Background : Acne vulgaris (AV) is a common skin disease with complex pathogenesis. Much debate arose about the effect of foods on the occurrence of AV. Foods with a high glycemic index (GI) and glycemic load (GL) value may be a significant contributor to the high prevalence of AV through hyperinsulinemia. Hyperinsulinemia may be involved in the pathophysiology of AV because of its relationship with increased of androgen bioavailability and insulin-like growth factor-1 (IGF-1) levels in serum.
Objective : To determine the correlation between glycemic index and glycemic load of food with insulin-like growth factor-1 levels in AV patients serum.
Subject and method : An analytic study with cross sectional design was conducted from Januari to April 2010, involving 18 AV patients and 18 matched individuals without AV. On the subject of research, measurements of IGF-1 levels in serum and the values of GI and GL of the foods consumed were carried out.
Result : Levels of IGF-1 in AV patients are higher than in control subjects, although not statistically significant. There is no correlation between GI and GL values with IGF-1 levels in AV patients.
Conclusion : Foods with high GI and GL values has not been proven to play a role in the onset of clinical symptoms of AV. Latar belakang : Akne vulgaris (AV) merupakan suatu penyakit kulit yang umum dengan patogenesis yang bersifat kompleks. Banyak timbul perdebatan seputar pengaruh makanan terhadap timbulnya AV. Makanan dengan indeks glikemik (IG) dan beban glikemik (BG) yang tinggi mungkin merupakan suatu kontributor yang signifikan terhadap tingginya prevalensi AV melalui hiperinsulinemia. Hiperinsulinemia dapat terlibat dalam patofisiologi AV karena hubungannya dengan peningkatan bioavailabilitas androgen dan konsentrasi insulin-like growth factor-1 (IGF-1) dalam serum.
Tujuan : Mengetahui hubungan antara IG dan BG makanan dengan kadar IGF-1 pada pasien AV.
Subjek dan metode : Penelitian bersifat analitik dengan rancangan potong lintang yang dilaksanakan pada bulan Januari – April 2010, melibatkan 18 orang penderita AV dan 18 orang kontrol yang tidak menderita AV. Terhadap subjek penelitian dilakukan pengukuran kadar IGF-1 dalam serum dan pengukuran nilai IG dan BG dari makanan yang dikonsumsi.
Hasil : Kadar IGF-1 pada penderita AV lebih tinggi dibandingkan pada individu yang tidak menderita AV walaupun tidak signifikan secara statistik. Tidak terdapat hubungan antara IG dan BG dengan IGF-1 pada penderita AV.
Kesimpulan : Makanan dengan IG dan BG yang tinggi belum terbukti berperan pada timbulnya gejala klinis AV.
Collections
- Master Theses [206]