Analisis Metode Ahp (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio
View/ Open
Date
2014Author
R, Imam Muslem
Advisor(s)
Zarlis, Muhammad
Siumorang, Zakarias
Metadata
Show full item recordAbstract
AHP (Analytical Hierarchy Process) is a decision support system developed by comparing the degree of interest among criteria. The drawback of this method is the assessment will be inconsistent if the decision maker makes the mistake of comparing the degree of interest among the criteria. CR values <0.1 are defined in the AHP limit value into a hierarchy of consistency measurements. Set limit is necessary to analyze the larger value. This study used multiple pairwise comparison matrix models that have different values consistency ratio,. Matrix with consistency ratio values outside the specified values will be analyzed in comparison with the matrix is considered consistent. The result is a matrix with values that are considered consistent CR will get priority weight value at the 4th iteration. While the pairwise comparison matrix with the value of CR is considered to be inconsistent not get priority weight at the 4th iteration, but obtained at iteration 6. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) adalah sistem pendukung keputusan yang dikembangkan dengan membandingkan derajat kepentingan antar kriteria. Kelemahan dari metode ini adalah penilaian akan bersifat tidak konsisten apabila pengambil keputusan melakukan kekeliruan dalam membandingan derajat kepentingan antara kriteria. Nilai CR<0,1 yang ditetapkan dalam metode AHP merupakan nilai batas yang menjadi pengukuran kekonsistenan sebuah hirarki. Batas yang ditetapkan tersebut perlu dilakukan analisa terhadap nilai yang lebih besar. Dalam penelitian ini digunakan beberapa model matriks perbandingan berpasangan yang mempunyai nilai consistency ratio yang berbeda,. Matriks dengan nilai consistency ratio diluar nilai yang ditetapkan akan dianalisa perbandingannya dengan matriks yang dianggap konsisten. Hasil yang didapat adalah matriks dengan nilai CR yang dianggap konsisten akan mendapatkan nilai bobot prioritas pada iterasi ke-4. Sedangkan matriks perbandingan berpasangan dengan nilai CR yang dianggap tidak konsisten belum mendapatkan bobot prioritas pada iterasi ke-4, tetapi diperoleh pada iterasi ke-6.
Collections
- Master Theses [621]