Kajian Struktur dan Makna Tari Barong Banjar pada Upacara Perkawinan Masyarakat Banjar di Desa Tanjung Ibus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat
View/ Open
Date
2015Author
Shalihat, Hilma Mithalia
Advisor(s)
Muchtar, Muhizar
Heniwaty, Yusnizar
Metadata
Show full item recordAbstract
This study aims to find out the history, structure and meaning of the
Barong Dance Banjar Banjar community marriage ceremony in the village of
Tanjung Ibus Secanggang Langkat.
Dance at Banjar community is one of the inherited culture of his ancestors.
Dance at wedding ceremonies are performed entourage groom who bride. Banjar
Barong Dance is a dance presented by dancers at a ceremony associated with the
commemoration of the life stages, such as the wedding ceremony. This dance
serves as a ritual in Banjar people's lives in the village of Tanjung Ibus,
Secanggang, Langkat.
Banjar Barong Dance is a dance presented by dancers at a ceremony
associated with the traditional wedding ceremony. Banjar Barong event is made,
if one of the brides dream that organized the event Barong ie Indarok Head of /
Head of a dragon. So after the bride's dream, to be held ceremonies and wedding
wear the Head of Indarok. If not done, the family will get a disaster or a disease.
In the event there Banjar Barong dance possessed by the spirits of past ancestors.
Dancers not been specifically but chosen by the spirit - the spirit of the ancestors.
Dancers must be people who bleed Banjar who have hereditary follow the
traditional Barong Banjar. People who danced this dance expression there are sad,
happy or excited, and angry. According to legend, Banjar Barong dance originated
from the story of the wedding of Princess uphold Froth with child of the King of
Majapahit. The lady who gave birth to the Banjar is still customary to know
Banjar. History and Barong dance performance Banjar is a unity that must be
understood by the dancers. At the presentation of the Barong dance Banjar in
marriage ceremonies consists of six varieties, ie the range of motion limbai, kale
limbai, lontang, grandiose axis fly, Surefire pedestal, and sit cross-legged.
Accompanying music is drum, violin, and gongs are played by men hats as a
marker of Muslim musicians. Therefore, dancer wearing makeup simple and
veiled with white clothes color as a sacred symbol / hygiene and unseen; red
symbol of the courage; and, as a form of clothing yellow A prince and princess
who gave birth to the Banjar on the island of Borneo. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji struktur dan makna Tari Barong
Banjar pada upacara perkawinan masyarakat Banjar yang ada di Desa Tanjung
Ibus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat.
Penelitian Tari Barong Banjar dilakukan dengan menggunakan metode
peelitian kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan bentuk penyajian Tari
Barong Banjar pada saat penelitian dilakukan. Berdasarkan bentuk penyajian tari
ini, maka akan dideskripsikan makna gerakan tari yang melatarbelakangi gerakan
tari sesuai dengan adat suku Banjar. Dengan teori struktur da morfologi yaitu
kajian struktur akan dilihat dari hubungan tari yang ditampilkan pada upacara
perkawinan, sedangkan morfologi akan dianalisis dari gerak, property, musik,
busana dan kelengkapan lainnya. Dan dengan menggunakan teori semiotic yang
berdasarkan dari segi tiga makna, terdiri dari tiga elemen yakni tanda (sign),
object dan interpretant. Di artikan dengan Simbol ( tanda yang muncul dari
kesepakatan), ikon ( tanda yang muncul dari perwakilan fisik) dan indeks ( tanda
yang muncul dari hubungan sebab-akibat). Pada proses penyajian tari dan
persiapan sebelum membawakan tari. Merupakan rentetan aplikasi dari cara
menyajikan tari, tahapan penyajian, dan waktu penyajian. Sedangkan persiapan
merupakan seluruh perlengkapan. Bentuk gerakan ini sebagai iti dari bentuk
penyajian tari.
Tari pada masyarakat Banjar merupakan salah satu budaya yang
diwariskan para leluhurnya. Tari pada upacara adat perkawinan yang dibawakan
rombongan pengantin laki-laki yang mengarak pengantin. Tari ini berfungsi
sebagai upacara ritual dalam kehidupan masyarakat Banjar di Desa Tanjung Ibus,
Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat.Tari Barong Banjar merupakan tari
yang disajikan oleh penari pada upacara yang berkaitan dengan upacara adat
perkawinan. Acara Barong Banjar ini dibuat, jika salah satu dari pengantin
bermimpi agar diselenggarakan acara Barong yaitu Kepala Indarok / Kepala naga.
Maka setelah si pengantin bermimpi, harus diselenggarakan upacara adat dan
pesta perkawinan memakai Kepala Indarok tersebut. Jika tidak dikerjakan,
keluarga akan mendapat musibah atau suatu penyakit . Di acara Barong Banjar
terdapat tarian yang dirasuki oleh roh-roh nenek moyang terdahulu. Penari bukan
dipilih khusus melainkan dipilih oleh roh – roh nenek moyang tersebut. Penari
harus orang yang berdarah Banjar yang telah turun temurun mengikuti adat
Barong Banjar. Orang yang menarikan tari ini ekspresinya ada yang sedih, senang
atau gembira, dan marahPada penyajian tari Barong Banjar dalam upacara
perkawinan terdiri dari enam ragam, yaitu gerak limbai kisar, kangkung limbai,
lontang, terbang paksi muluk, ayal alas, dan duduk bersila.