Pengaruh Pemberian Jus Buah Pepaya (Carica Papaya L ) Terhadap Gambaran Histopatologis Fatty Streak pada Dinding Aorta Abdominalis Tikus Wistar Jantan Hiperkolesterolemik
View/ Open
Date
2013Author
Sutysna, Hendra
Advisor(s)
Japardi, Iskandar
Soekimin
Metadata
Show full item recordAbstract
Papaya (Carica Papaya L) is a tropical fruit that can flourish in Indonesia. Papaya is known as table fruit because it is often available at the dining table, restaurant, eating house, even every meal is used as a dessert fruit before or after eating that no longer need to be processed so that papaya can be directly consumed by eating the flesh or also in the form of fruit juice. Papaya fruit is one fruit that is a source of antioxidants. Papaya contains betacarotene, which is one form of carotene pigments (carotenoids). Betacarotene is one form of carotene compound as a powerful antidote to reaksif oxygen compound (ROS) and stimulate the body’s ability to convert toxic substances into harmless compounds. By giving antioxidants on atherosclerotic lesions will inhibit the oxidation of LDL cholesterol and prevent oxidative stress thereby reducing the incidence or vascular endothelical dysfunction. This study aims to determine whether or not the effect of the papaya fruit orally histopathologic number of foam cells and abdominal aortic wall thickness of male wistar rats were hiperkolesterolemik.
This research is experimental research which design using a sample of 24 adults male wistar rats were divided into 5 groups; the negative control group (K0) fed a standard diet feed for 2 weeks. The positive control group (K1) fed a diet of egg yolks 5 mg/head/day for 2 weeks and three treatment groups: (P1) was given papaya juice 2,6 grams/head/day for 2 weeks (P2) was given papaya juice 2,6 grams/head/day for 4 weeks (P3) was given papaya juice 2,6 grams/head/day for 6 weeks over the sonde.After the treatment period of each sample groups were decapitated, then measured levels of total cholesterol, LDL and blood serum observe histopathologic foam cells and abdominal aortic wall thickness. Data Results were analyzed by Oneway-Anova test and followed by Post-Hoc test.
The experimental results showed that administration of 2,6 grams/head papaya juice for 2 weeks, 4 weeks, and 6 weeks in a row can reduce the amount of foam cells in the wall of the abdominal aorta and can reduce abdominal aortic wall thickness of male wistar rats were given hiperkolesterolemik compared without given papaya juice. Pepaya (Carica Papaya L) merupakan buah tropis yang dapat tumbuh subur di Indonesia. Pepaya dikenal sebagai buah meja karena sering sekali tersedia di meja makan, restoran, rumah makan, bahkan setiap jamuan makan sebagai buah pencuci mulut sebelum atau sesudah makan yang penyajiannya tidak perlu diolah lagi sehingga buah pepaya bisa langsung dikonsumsi dengan memakan daging buahnya atau juga dalam bentuk jus. Buah pepaya merupakan salah satu buah yang merupakan sumber antioksidan. Pepaya mengandung beta-karoten yang merupakan salah satu bentuk pigmen karoten (carotenoid). Betakaroten merupakan salah satu bentuk senyawa karoten sebagai penawar yang kuat untuk senyawa oksigen reaksif (ROS) dan menstimulasi kemampuan tubuh untuk mengubah substansi toksik menjadi senyawa yang tidak berbahaya. Pemberian antioksidan pada lesi aterosklerotik akan menghambat oksidasi kolesterol LDL dan mencegah stres oksidatif sehingga mengurangi timbulnya disfungsi endotel pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya efek buah pepaya secara oral terhadap gambaran histopatologis jumlah sel busa dan ketebalan dinding aorta abdominalis tikus wistar jantan yang hiperkolesterolemik.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang didisain rancangan Randomized Post-test Only Control Group Design dengan menggunakan sampel 24 ekor tikus wistar jantan dewasa yang dibagi dalam 5 kelompok; satu kelompok kontrol negatif (K0) yang diberi diet pakan standar selama 2 minggu, satu kelompok kontrol positif(K1) diberi diet kuning telur 5 mg/ekor/hari selama 2 minggu dan tiga kelompok perlakuan: (P1) diberi jus pepaya 2,6 gram/ekor/hari selama 2 minggu (P2) diberi jus pepaya 2,6 gram/ekor/hari selama 4 minggu (P3) diberi jus pepaya 2,6 gram/ekor/hari selama 6 minggu lewat sonde. Setelah masa perlakuan masing-masing kelompok sampel didekapitasi, kemudian diukur kadar kolesterol total, LDL serum darah dan mengamati gambaran histopatologis sel busa dan dinding aorta abdominalisnya. Hasil data dianalisis dengan uji Oneway- Anova dan dilanjutkan dengan uji Post-Hoc.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa pemberian jus buah pepaya 2,6 gram/ekor selama 2 minggu, 4 minggu, dan 6 minggu berturut-turut dapat menurunkan jumlah sel busa pada dinding aorta abdominalis dan dapat menurunkan ketebalan dinding aorta abdominalis tikus wistar jantan yang diberi hiperkolesterolemik dibandingkan dengan tanpa diberikan jus pepaya.