An Analysis of Hannah Baker’s Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) in Jay Asher’s Novel Thirteen Reasons Why

Abstract

Post-traumatic stress disorder (PTSD) is included as one of the anxiety disorders. It is a mental disorder that develops after someone is exposed to a traumatic event and is associated with debilitating physical and psychological health declines (Jessica Gill, 2009). The problem discussed in this study is the symptoms and factors of post-traumatic stress disorder in the novel Thirteen Reasons Why on the characterization and life of Hannah Baker. The researcher asked two questions: What are the symptoms of the post-traumatic disorder that are portrayed on Hannah in the novel Thirteen Reasons Why? What are the cause factors of post-traumatic disorder that are portrayed on Hannah in the novel Thirteen Reasons Why? To achieve these goals of the research, researchers use a psychological approach to analyze literary criticism. It emphasizes the analysis of literary works, including the description, analysis, and interpretation of literary works. The main data for this study comes from Jay Asher’s Thirteen Reasons Why. Researchers apply a psychological approach, especially post-traumatic stress disorder, such as symptoms and factors. From this research, two conclusions can be clarified as problem statements. The first is the symptoms of post-traumatic stress disorder. The researcher discovered four symptoms of post-traumatic stress disorder portrayed on Hannah Baker. These are an intrusion, avoidance, mood and cognitive changes, and arousal activity symptoms. The second finding of the study was that the factors of post-traumatic stress disorder portrayed on Hannah Baker were based on psychological factors that related to her life before she moves to Crestmont and social factors such as the social supports and her family finances.

Gangguan stres pasca trauma (PTSD) termasuk sebagai salah satu gangguan kecemasan. Ini adalah gangguan mental yang berkembang setelah seseorang terkena peristiwa traumatis dan dikaitkan dengan penurunan kesehatan fisik dan psikologis yang melemahkan (Jessica Gill, 2009). Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah gejala dan faktor gangguan stres pasca trauma dalam novel Thirteen Reasons Why pada penokohan dan kehidupan Hannah Baker. peneliti mengajukan dua pertanyaan: Apa saja gejala gangguan pasca-trauma yang digambarkan pada Hannah dalam novel Thirteen Reasons Why? Apa saja faktor penyebab gangguan pasca trauma yang digambarkan pada Hannah dalam novel Thirteen Reasons Why? Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, peneliti menggunakan pendekatan psikologis untuk menganalisis kritik sastra. Ini menekankan pada analisis karya sastra, termasuk deskripsi, analisis, dan interpretasi karya sastra. Data utama untuk penelitian ini berasal dari Thirteen Reasons Why karya Jay Asher. Peneliti menerapkan pendekatan psikologis khususnya post traumatic stress disorder, seperti gejala dan faktor. Dari penelitian ini, dua kesimpulan dapat diklarifikasi sebagai pernyataan masalah. Yang pertama adalah gejala gangguan stres pascatrauma. Peneliti menemukan empat gejala gangguan stres pasca-trauma yang digambarkan pada Hannah Baker. Ini adalah gangguan, penghindaran, perubahan mood dan kognitif, dan gejala aktivitas gairah. Temuan kedua dari penelitian ini adalah bahwa faktor gangguan stres pasca trauma yang digambarkan pada Hannah Baker didasarkan pada faktor psikologis yang terkait dengan kehidupannya sebelum dia pindah ke Crestmont dan faktor sosial seperti dukungan sosial dan keuangan keluarganya.