Ragam Bahasa dalam Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Pakpak
View/ Open
Date
2011Author
Tumanggor, Esto
Advisor(s)
Saragih, Amrin
Widayati, Dwi
Metadata
Show full item recordAbstract
The purpose of this study was to describe the varieties of Pakpak language which has
been used in traditional wedding ceremony in Pakpak community by the kula-kula,
berru, and sinina. The varieties of Pakpak language include choice of words, phrases,
use of expression (idiom) and units of aesthetic language such as umpama (parable),
pantun, and kata sapaan (word of greetings) in a traditional wedding ceremony. This
study used qualitative descriptive methode was conducted in Salak I and Salak II
Villages of Salak Subdistrict, West Pakpak District. The data for this study were
obtained through observation, note taking, recording, and literature study. The data
obtained were analyzed through pragmatic equivalent method with speaking partner
as the determinant that this study finding was concluded as follows. The varieties of
language in traditional wedding ceremony of Pakpak community is a special
characteristic of distinguishing feature in language. The different feature of
expression is seen through the use of language existing in daily media of
communication and adat (cultural tradition) activities. In Pakpak traditional wedding
ceremony, the existence of varieties of language has a much closed relationship with
the status of adat role existing in respective group. The varieties of language which
becomes a special feature of language use brings a difference in words, phrases,
expressions, pantun, and words of greeting. This difference has made the use of
language become more sacral in traditional/adat ceremony than in daily use. The
varieties of Pakpak language in the traditional/adat wedding ceremony is the
variation of language use which brings about a distinguishing feature in expressions
of language. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan ragam bahasa dalam upacara adat
perkawinan masyarakat Pakpak dan perbedaan ragam bahasa Pakpak yang digunakan
pihak kula-kula, berru dan pihak sinina. Kajian ini berkenaan dengan ragam bahasa
Pakpak yang mencakupi pemilihan kata, frasa, penggunaan ungkapan (idiom) dan
satuan estetis bahasa berupa umpama ‘pantun’ dan kata sapaan pada acara adat
perkawinan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan lokasi
penelitian dilakukan di Kabupaten Pakpak Bharat, Kecamatan Salak, Desa Salak I
dan Desa Salak II. Teknik Pengumpulan Data yang digunakan meliputi : Observasi,
pencatatan, perekaman,dan studi kepustakaan. Analisis data menggunakan metode
padan pragmatis dengan alat penentu mitra wicara. Temuan penelitian disimpulkan
bahwa ragam bahasa dalam upacara adat perkawinan masyarakat Pakpak merupakan
ciri khusus corak pembeda dalam kebahasaan. Corak ungkapan yang berbeda tersebut
terlihat pada pemakaian bahasa yang ada dalam media komunikasi sehari-hari dan
dalam kegiatan adat. Dalam upacara adat perkawinan Masyarakat Pakpak,
pemunculan ragam bahasa mempunyai hubungan yang sangat erat dengan status
peran adat yang ada pada masing-masing kelompok. Ragam bahasa yang merupakan
corak penggunaan bahasa yang sangat khusus melahirkan perbedaan pada kata, frasa,
ungkapan, pantun, dan kata sapaan. Perbedaan ini menjadikan penggunaan bahasa
lebih sakral pada upacara adat daripada bahasa sehari-hari. Ragam bahasa Pakpak
dalam upacara adat perkawinan Masyarakat Pakpak adalah variasi penggunaan
bahasa yang melahirkan adanya corak pembedaan dalam ungkapan-ungkapan
kebahasaan.