Perbandingan Efek Quetiapine dan Haloperidol terhadap Simtom Positif Pasien Skizofrenik
View/ Open
Date
2010Author
Hidayati, Siti Nurul
Advisor(s)
Loebis, Bahagia
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang :Kebanyakan pasien skizofrenik mengalami episode akut
(dikarakteristikkan dengan tampaknya kedua simtom psikotik, yaitu simtom
positif dan negatif) yang diikuti oleh periode-periode stabil, dengan remisi yang
parsial atau lengkap. Simtom-simtom positif paling berespons terhadap
pengobatan. Keputusan mengenai pilihan terapi bukan saja mempertimbangkan
efikasi dan tolerabilitas terhadap beberapa antipsikotik yang tersedia, tetapi juga
kecepatan onset. Respons pengobatan yang cepat, dapat mengurangi penderitaan
pasien dan keluarganya serta biaya pengobatan, sehingga pasien kemungkinan
lebih mematuhi pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat
perbandingan efektifitas dan waktu yang dibutuhkan quetiapine dan haloperidol
dalam meredakan simtom positif pada pasien skizofenik.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian eksperimental two group pretest-posttest
design yang merupakan uji klinis tersamar ganda secara paralel dengan 2
kelompok melakukan randomisasi. Penelitian dilakukan di BLUD Rumah Sakit
Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara periode 1 Juli 2010 sampai 30 September
2010. Sampel penelitian adalah pasien skizofrenik akut dengan simtom positif.
Pemilihan sampel dengan cara non probability sampling jenis consecutive
sampling. Keparahan simtom positif diukur dengan PANSS sub skala positif.
Hasil : Dari uji statistik dengan Mann Whitney setelah hari ketiga pemberian
quetiapine dan haloperidol diperoleh nilai rerata penurunan skor PANSS sub skala
positif masing-masing 30,6 (SD 3,3) dan 29,9 (SD 3,2) dengan nilai P = 0,495.
Setelah hari kelima pemberian quetiapine dan haloperidol diperoleh nilai rerata
penurunan skor PANSS sub skala positif masing-masing 27,6 (SD 4,1) dan 28,1
(SD 2,9) dengan nilai P = 0,529. Setelah hari ketujuh pemberian quetiapine dan
haloperidol diperoleh nilai rerata penurunan skor PANSS sub skala positif
masing-masing 23,8 (SD 3,9) dan 26,4 (SD 2,9) dengan nilai P =0,049 Setelah
minggu kedua pemberian quetiapine dan haloperidol diperoleh nilai rerata
penurunan skor PANSS sub skala positif masing-masing 19,6 (SD 3,6) dan 23,9
(SD 2,1) dengan nilai P = 0,001. Setelah minggu ketiga pemberian quetiapine dan
haloperidol diperoleh nilai rerata penurunan skor PANSS sub skala positif
masing-masing 16,5 (SD 3,0) dan 20,5 (SD 2,1) dengan nilai P = 0,0001. Setelah
minggu keempat pemberian quetiapine dan haloperidol diperoleh nilai rerata
penurunan skor PANSS sub skala positif masing-masing 12,4 (SD 2,4) dan 16,8
(SD 2,3) dengan nilai P = 0,0001. Nilai P < 0,05 tersebut menunjukkan bahwa
terdapat perubahan skor PANSS sub skala positif yang bermakna pada hari
ketujuh, minggu kedua, minggu ketiga dan minggu keempat setelah pemberian
quetiapine dibandingkan haloperidol. Dari uji statistik dengan chi-square test
terhadap perubahan tingkat keparahan sub skala positif pada pasien skizofrenik,
diperoleh nilai P = 0,357 pada hari ketiga, P = 0,296 pada hari kelima, P = 0,026
pada hari ketujuh, P = 0,0001 pada minggu kedua, P = 0,004 pada minggu ketiga,
P = 0,057 pada minggu keempat. Quetiapine memberikan hasil bermakna dalam
menurunkan tingkat keparahan sub skala positif setelah hari ketujuh, minggu
kedua, minggu ketiga dibandingkan haloperidol, sedangkan setelah minggu keempat sudah menunjukkan penurunan tingkat keparahan yang sama pada kedua
kelompok.
Kesimpulan : Quetiapine lebih bermakna dalam menurunkan skor PANSS sub
skala positif pada pasien skizofenik dengan simtom positif dan lebih cepat
menurunkan tingkat keparahan sub skala positif dibandingkan dengan haloperidol.
Collections
- Master Theses [159]