Profil Penderita Aspirasi Benda Asing di Traktus Trakheobronkial di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2006-2010
View/ Open
Date
2011Author
Fadhlia
Advisor(s)
Sjailandrawati, Ida
Adenin, Linda I.
Zamzam, Muzakkir
Metadata
Show full item recordAbstract
Introduction: Tracheobronchial foreign body aspiration continues to be a very serious and vital problem in childhood. Foreign body aspiration is one of the leading causes of death at home in children under 6 years of age in the United States.
Aim: To investigate the characteristics of Tracheobronchial foreign body aspiration Methods: This is a descriptive study based on medical record with population were patients diagnosed with tracheobronchial foreign body aspiration during 2006-2010 in H. Adam Malik General Hospital. Results: Total patients with tracheobronchial foreign body aspiration were fifty cases, 36 male (72%) and 14 female (28%), highest at group of age >3–6 years old 16(36%), followed by age group of >0–3 years old 14(28%), main complaint was foreign body aspiration 46(92%), the most frequent sign and symptom was coughing 44(88%), choking 33(66%) and diminished air entry 31(62%), the average duration before patient seek medical attention were 1-7 days 24(48%),%), the most frequent foreign body were small toys 29(58%), the most radiographs appearence was normal 40(80%), foreign body more often lodged at right main bronchus 25(50%),there was five cases with complication. We used chi-square evaluation on foreign bodies types, organic and anorganic with sign and symptom, and we found that there was a significant different between organic and anorganic types in presentation of stridor (P=0.001) and ronchi (P=0.000). Conclusion: The result of this study was not substantially different from that reported in other countries, the only difference was that the most frequently aspirated foreign body in our study was anorganic (toys). Pendahuluan: Aspirasi benda asing pada saluran nafas, terutama pada traktus trakeobronkhial sangat berbahaya dan terkadang sangat fatal. Hal ini dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak-anak dan orangtua. Kasus ini dapat mengancam jiwa dan merupakan penyebab kecelakaan fatal di rumah tangga terutama pada anak yang usia lebih kecil dari 6 tahun dan menyebabkan 300 kematian di Amerika serikat setiap tahunnya. Di indonesia, beberapa sentra melaporkan Angka kejadian relatif tidak cukup tinggi namun berbagai penyulit dapat timbul, mulai dari menegakkan diagnosis, cara mengeluarkan benda asing, komplikasi dan kematian yang terjadi akibat kasus ini. Tujuan Penelitian: Mengetahui profil penderita aspirasi benda asing di traktus trakheobronkial. Metode: Studi deskiptif yang mengambil data dari rekam medik RSUP H.Adam Malik pada periode Januari 2006-Desember 2010. Sampel merupakan total populasi. Hasil Penelitian: Jumlah penderita aspirasi benda asing di traktus trakheobronkial selama periode 5 tahun adalah 50, 36 orang jenis kelamin laki-laki (72%) dan14 perempuan (28%), kelompok umur terbanyak >3–6 tahun 16(36%), >0–3 tahun 14(28%), keluhan utama terbanyak adalah terhirup benda asing 46(92%), gejala tersering adalah batuk yaitu 44(88%) dan tersedak 33(66%), tanda fisik tersering adalah pada auskultasi terdengar berkurangnya udara pada sisi paru yang terhirup benda asing yaitu 31(62%), durasi adalah 1-7 hari 24(48%), jenis benda asing yang terhirup adalah mainan 29(58%), gambaran radiologi foto thorak terbanyak adalah gambaran normal 40(80%), lokasi benda asing terbanyak adalah bronkus kanan yaitu 50%,Komplikasi terjadi pada 5 penderita. Uji kemaknaan dengan chi-square pada jenis benda asing organik dan anorganik terhadap gejala dan tanda mendapatkan hasil P<0,05 pada tanda fisik stridor dan ronki. Kesimpulan: Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda seperti yang dilaporkan penelitian retrospektif lain, sedikit perbedaan terdapat pada jenis benda asing yang tersering yaitu jenis anorganik (mainan).
Collections
- Master Theses [199]