Show simple item record

dc.contributor.advisorSaing, Bistok
dc.contributor.advisorSupriatmo
dc.contributor.authorWaty, Lina
dc.date.accessioned2021-08-12T06:00:00Z
dc.date.available2021-08-12T06:00:00Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/39929
dc.description.abstractBackground. Migraine is the most common headache in children. The prevalence of migraine ranges from 8% to 23% in children aged 7 and 15 years old. Both headache and sleep disorders are common problem in children, Although it is common thinking that headache and sleep disorders are related, there has been little research in this area. By finding this relation, early diagnosis and treatment could be done. Methods. A cross sectional on December 2009 was carried out in junior and senior high school in Secanggang district, Langkat regency, North Sumatera. Migraine screening was done to the students. Students who fulfilled criteria divided into 2 groups, students who suffer from migrain as case group and healthy students as control group. Questionnaires were given to the both group. Interview was also done. Results. 50 students were enrolled in case group and 50 students in control group. Students who suffer from migraine complain more frequently of sleep disorders. The most common sleep disorders in adolescents who experience migraine is parasomnia. Conclusions. Migraine headache in adolescents were associated with sleep disorders.en_US
dc.description.abstractLatar belakang. Migren merupakan tipe nyeri kepala yang paling sering ditemukan pada anak dengan prevalensi pada anak usia 7 tahun dan 15 tahun yaitu berkisar 8% sampai 23%. Nyeri kepala dan gangguan tidur merupakan masalah yang sering pada anak. Hubungan antara keduanya belum diketahui sepenuhnya dan penelitian mengenai hubungan antara keduanya juga masih sedikit, padahal dengan menemukan hubungan antara keduanya memungkinkan untuk dilakukan deteksi dini serta pengobatan yang dini terhadap kedua masalah tersebut. Metode. Cross sectional pada bulan Desember 2009 di SMP dan SMU di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Dilakukan skrining migren pada anak sekolah kemudian diberikan kuesioner dan dilakukan wawancara mengenai pola tidur pada kelompok kasus dan kontrol. Hasil. Besar sampel pada kelompok remaja dengan migren dan remaja tanpa migren masing-masing 50 anak. Remaja penderita migren lebih sering mengalami gangguan tidur dibandingkan remaja sehat. Gangguan tidur yang paling sering dijumpai pada remaja migren adalah parasomnia. Kesimpulan. Migren terbukti mempunyai hubungan terhadap terjadinya gangguan tidur pada remaja.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectNyeri Kepalaen_US
dc.subjectMigrenen_US
dc.subjectGangguan Tiduren_US
dc.titleHubungan Migren terhadap Terjadinya Gangguan Tidur pada Remajaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM087103004
dc.description.pages55 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record